“Kehidupan adalah yang mestinya bukan suatu kemalangan dan jalan menuju ketiadaan adalah satusatunya yang baik dalam kehidupan” Arthur Schopenhauer. Jika ada anak dalam usia muda yang sudah berhenti berdoa, Leo Tolstoy-lah orangnya. Di usia 16, doktrin religius telah mengecewakannya. Doa ia tinggalkan, puasa tak dilakukannya, juga gereja tak lagi ia kunjungi. Sampai akhirnya di usia 18, keyakinan kristen ortodoks jadi sesuatu yang ia sebut "doktrin religius yang tak berperan dalam kehidupan." Di usia 18, Tolstoy praktis dalam arti tertentu, menjadi atheis. "Pada usia 18 tahun, aku tak lagi mempercayai apapun yang pernah diajarkan." Tolstoy barangkali gamang. Di usia mudanya, ia membaca filsafat Yunani, pemikiran Voltaire, Schopenhauer, dan juga Kant. Untuk nama terakhir ini, bisa kita katakan adalah filsuf yang memang tak menolak dan tak mengimani tuhan: agnostik. Dan Tolstoy sepertinya juga demikian, "apa yang bisa kupercayai tak bisa kukatak...