Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Gabriel Garcia Marquez

Selamat Jalan, Tuan Presiden, Gabriel García Márquez

Selamat Jalan Tuan Presiden Karangan Gabriel Garcia Marquez yang terkenal dengan Seribu Tahun Kesunyian Kemengan terbesar dalam hidupku adalah bila semua orang melupakanku. Barangkali ironi, barangkali juga adalah paradoks. Dua pengertian ini menjadi sejenis benang merah yang menghubungkan empat cerita Gabriel García Márquez dari Selamat Jalan, Tuan Presiden , kumcer yang diambil dari Strange Pilgrims . Manusia sesungguhnya adalah mahluk yang menanggung ironi, dan juga belenggu kesepian. Di suatu waktu ia bisa menjadi seseorang yang di tiap waktunya disorot lampu panggung, tapi ketika dia susut, tak ada satu pun mulut dan mata yang menyanjungnya. Kesepian, dengan demikian adalah saat-saat kritis ketika semua mata mulai luntur dan menghilang dari tubuh Anda, pergi tanpa sisa dengan suara yang bisu meninggalkan kita di suatu keadaan yang tiba-tiba menjadi asing. Kumcer ini dibuka dengan kisah seorang bekas presiden yang dipapar kesepian pasca digulingkan dari kekuasaa...

Pedro Paramo dan Hantu-Hantu Abadi Juan Rulfo

Di sini di mana udara terasa begitu ganjil, suara-suara itu kudengar jauh lebih jelas. Suara-suara itu ada dalam diriku, begitu nyaring dan bising (Juan Preciado) Saya membutuhkan lebih banyak konsentrasi membaca Pedro Paramo (terbitan Gambang, terjemahan Lutfi Mardiansyah) akibat setting ceritanya yang tanpa disadari seketika berubah begitu saja (bahkan saat menulis tulisan ini saya juga masih membaca untuk kedua kalinya). Tehnik penceritaan yang mirip lorong waktu ini, yakni penceritaan yang hampir bersamaan dan juga bolak balik antara masa sekarang dan masa lalu dengan intens, membuat gaya penceritaan Juan Rulfo mesti dibaca dengan hati-hati dan lebih teliti. Perubahan konteks cerita dengan tokoh-tokoh yang kurang lebih berjumlah 20, membuat cerita menjadi tumpang tindih sekaligus menjadi acak. Alur yang demikian mengingatkan saya kepada gaya penceritaan yang menjadi khas dari sastra Amerika Latin terutama yang ditemukan dalam Seratus Tahun Kesunyian-nya Marquez (Pedro Paramo ...

Menulis Itu Indah, Pengalaman Para Penulis Dunia, Albert Camus, et.al.

"Kesejahteraan suatu masyarakat dapat disimpulkan dari kondisi sastra di dalamnya ."  Oktavio Paz   "Cara terbaik yang membuat seseorang dapat menjalankan revolusi adalah menulis sebaik yang dapat ia lakukan ." Gabriel Garcia Marques Saya harus segera menuliskan ini: menulis itu pekerjaan yang begitu melelahkan, bahkan menyulitkan pikiran. Perasaan ini seketika saja muncul dalam benak saya ketika membaca buku Menulis Itu Indah, Pengalaman Para Penulis Dunia, buku yang diterbitkan Oktopus dari Yogyakarta. Menulis bukan hal gampang seperti yang pernah dikatakan Pramoedya bahwa jika ingin menulis ya menulis saja. Kalimat ini memang terasa satire keluar dari orang sekaliber Pram. Apalagi sangat gampang bagi Pram mengucapkannya dengan beragam pengalaman semasa hidupnya jika dibandingkan dengan waktu sekarang. Menulis memang di satu sisi bukan bakat yang secara natural  dimiliki oleh kita seperti saat kita pergi di hutan dan kemudian mampu beradaptasi. Atau sepert...

Gabo dan Kisah-Kisah Penculikan-nya

Membaca karangan fiksi sudah pasti akan mendorong pembacanya merasakan betapa kejadian-kejadian yang dibacanya bukan seratus persen dari kenyataan yang sedang dan sudah terjadi. Dengan kata lain, apa yang ditemuinya hanyalah hasil akal-akalan sang sastrawan. Bermain-main dengan imajinasi: itulah makna sastranya. Namun apa jadinya jika ada laporan berupa karya nonfiksi yang mengandung unsur-unsur sastra? Dengan kata lain suatu hasil dari kerja jurnalisme? Itulah sebabnya, ketika membaca Kisah-Kisah Penculikan (News of a Kidnapping) karya Gabo –nama panggilan Gabriel Garcia Marquez- seolah-olah membaca karangan sastra. Padahal, karya ini merupkan karya jurnalisme Marquez yang dikerjakannya selama tiga tahun bersama dua asisten yang membantunya –Luzangela Artega seorang jurnalis yang membantunya dalam melacak fakta-fakta sulit yang detail, dan Margarita Marquez Caballero, sepupu dan sekertaris pribadinya ketika mengelola transkip dan memverifikasi bahan-bahan kasar rumit, yang dikatak...