Langsung ke konten utama

Postingan

Ideologi

IDEOLOGI . Dua unsur penting ideologi: edios dan logos. Unsur pertama dari edios mengandaikan terbangunnya tatanan ide, gagasan, konsep pemikiran, atau sekumpulan cita-cita yang menjadi dasar harapan dari sekumpulan atau sekelompok masyarakat. Sementara logos ditandai dari artinya sebagai kata atau ilmu yang secara sistematis menjadi basis rasional dari edios yang berfungsi sebagai sistem pengetahuannya. Ideologi yang hanya menitikberatkan kepada unsur edios semata akan menja di cita-cita utopis. Atau mungkin sekadar menjadi harapan kosong. Hanya sebatas angan-angan belaka. Tanpa dasar logos, dia hanya menjadi sekumpulan visi tanpa realisasi. Cita-cita tanpa isi, bagai mimpi di siang bolong. Dia menggerakkan, tapi hanya sekadar bergerak. Sebaliknya jika ia mengandalkan unsur logos saja, ia menjadi sains belaka. Ilmu an sich. Persis seperti kedudukan ilmu-ilmu positivistik yang tidak memiliki visi dan semangat. Dan mungkin saja gairah. Ilmu tanpa edios, menjadi il...

Doxa

Platon adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis Philosophical Dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Platon pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Platon adalah guru dari Aristoteles. DOXA . Doxa pertama kali diucapkan Platon dari antipodanya: episteme. Doxa dan episteme, bagi Platon dua kategori yang kontradiktif. Doxa, bagi Platon adalah jenis pengetahuan yang menyesatkan, atau opini yang tidak berbasis kebenaran. Sementara episteme, adalah tatanan ideal mengenai pengetahuan sejati. Bahkan, bagi Platon episteme adalah kebenaran itu sendiri. Platon menarasikan doxa dan episteme melalui dua tatatanan dunia: intelligible world (dunia idea) dan visible world (dunia fisik). Melalui “pergerakan” jiwa manusia mampu mengakses tatanan intellegible world untuk menemukan pengetahuan sejati. Menurut Platon, jiwa sebelum disandera jasad, bebas bergerak di alam intelligi...

Badaruddin Amir: Esai itu Tulisan yang Genit

Esai itu tulisan yang genit. Dia diibaratkan seseorang yang datang dan mencubit pipimu dan kemudian pergi. Begitulah esai di mata Badaruddin Amir. Pendakuan ini ia sampaikan saat menyampaikan materi dalam pelatihan menulis esai bagi Guru-Guru Bahasa se-Kabupaten Sidrap beberapa waktu lalu. Badaruddin Amir seorang sastrawan Sulsel. Dia tangkas menghidupkan suasana forum. Sebelumnya, forum ibarat ruang tunggu yang sepi lantaran materi yang cenderung teoritis. Kaku. Dan mungkin membosankan. Sebelum Pak Badar, begitu ia disapa, eike yang berkesempatan pertama kali memberikan materi. Begitulah, semenjak Pak Badar mendapatkan giliran, dengan pengalamannya yang segudang mengampu pelatihan-pelatihan menulis, forum berubah 180 derajat. Sebenarnya slide-slide materi yang disampaikan Pak Badar tidak jauh berbeda dari apa yang sudah eike sampaikan. Tapi, dari cara penyampaian, dan beragamnya contoh pengalaman yang ia ajukan, membuatnya menjadi bintang forum. Ya, semenjak mengetahui ...

Diam

Poster film Silence, yang diperankan salah satunya oleh Liam Nelson DIAM . Menurut eike, arti silence merujuk kepada dua hal: pertama, ia menandai iman kristiani masyarakat Jepang yang dipraktikkan secara sembunyi-sembunyi di bawah intaian kekaisaran Jepang. Di masa-masa awal gerakan Jesuit di abad itu -diperkirakan sekira abad 16 atau 17-- memang menjadi masa-masa yang mencekam. Para padre, ketika memperkenalkan iman kristus di masa kekaisaran Edo sama halnya sedang menggali liang kuburnya sendiri. Makna silence, lebih jelas kelihatan ketika menunjukkan keadaan masyarakat yang selama beberapa tahun beragama tanpa bimbingan "sang imam" yang bakal mereka temui kelak. Selama masa kekosongan spiritual itu, orang-orang kristen beribadah tanpa bimbingan. Iman yang nyaris betul-betul polos. Iman yang bukan dibuktikan melalui dasar-dasar yang logis, melainkan suatu praktik yang dihayati tanpa pamrih. Kedua, arti itu menandai praktik iman sang tokoh utama yang memilih ...

Perempuan

PEREMPUAN . Eike sampai sekarang seringkali takjub dengan perempuan. Secara biologis, dia mampu menanggung "dua nyawa" sekaligus di masa-masa yang sangat khas. Suatu masa yang sangat feminin. Masa waktu yang tak dipunyai oleh mahluk selain sepertinya. Pengalaman yang tidak mungkin dimiliki laki-laki sekalipun. Di masa itu, seorang perempuan bertaruh nyawa detik demi detik untuk menahan sakit demi "setengah" jiwa yang ditanggungnya. Dari sisi ini, kata perempuan lebih bermakna dari kata wanita. Terma perempuan, lebih jelas menggambarkan kualitas khusus yang hanya dimilikinya. Empu, seperti ditemukan dalam nama Empu Tantular, dengan kata lain lebih pantas disematkan kepada mahluk yang sering kali direndahkan itu. Perempuan sering kali dilecehkan, didiskriminasikan, dan bahkan mengalami kekerasan akibat cara pandang yang tidak adil. Secara ideologis, pandangan dunia patriarki masih kuat menempatkan perempuan ke titik subordinat. Secara simbolik, bahasa lebih...

Sakit

SAKIT. Baik Socrates maupun Platon, mendudukkan pengetahuan sebagai suatu proses. Bahkan, melalui bahasa metafora, Socrates menyinonimkan pengetahuan sebagai kelahiran seorang bayi. Pendapat ini ia sandarkan kepada keyakinan bahwa setiap manusia "sudah" memiliki pengetahuan berupa "sesuatu" yang ia kandung sendiri. Melalui proses kelahiranlah, pengertian ini dimaksudkan Socrates bahwa pengetahuan itu tidak lahir dari proses selain dari pada "rahim" kita sendiri. Dengan kata lain, pengetahuan adalah "bayi-bayi" alami kandungan diri sendiri, bukan "bayi kloning" dari perut orang lain. Socrates menyebut itu dengan istilah "maieutike". Itulah sebabnya, Socrates menyebutkan pekerjaannya sebagai seorang filsuf ibarat seorang bidan. Dia hanya membantu orang-orang melahirkan sendiri pengetahuannya. Sampai di sini eike berpikir, jika pengetahuan ibarat kelahiran seorang bayi, maka di situ ada rasa sakit yang menyert...