Langsung ke konten utama

Postingan

madah duapuluhenam

Jika ada yang berubah dari zaman ini, barangkali adalah bagaimana cara kita mengkonsumsi. Dahulu saat kita mengkonsumsi, barangbarang tak begitu massif beredar. Produk yang dipampang tak begitu menarik perhatian. Dahulu, barangbarang juga masih santun kita konsumsi. Namun sekarang konsumsi sudah menjadi mode. Sekarang disekitar kita, hampir semua adalah barangbarang yang identik dalam iklan. Sekarang, hampir semua tibatiba kita konsumsi. Dan tak disadari, sekarang kita makin rakus menghabisi diri sendiri. Kapitalisme memang banyak mengubah kenyataan saat ini. Dahulu Marx menyebut kapitalisme bisa besar sebab modus produksinya. Tapi saat ini justru kapitalisme berubah. Kapitalisme bermethamorfosis. Perubahan itu, sebut saja bagaimana ia membangun imajinasi untuk mengkonsumsi tanpa henti. Perubahan itu sebut saja sebagai modus baru kapitalisme;  mode of consumption . Perubahan dari kapitalisme dari  mode of production  ke  mode of consumption  seben...

madah duapuluhlima

Buruh atau kelas yang tertindas itu memang tragis. Tak memiliki apaapa selain tenaga. Tak memiliki apaapa selain otot. Dalam sistem yang terlanjur memuja kapital, tenaga dan otot mereka dikuras dan dihisap. Mereka mengalami suasana yang asing dari mesinmesin, dari barangbarang, juga dari sesama. Suasana alienasi itu memang ajaib mengubah manusia. Kerja yang satusatunya adalah milik buruh, justru jadi kepunyaan tuan pemodal. Dengan upah, tuantuan modal memiliki semacam mukjizat, semacam kelebihan; menyulap buruh jadi alat kekayaan. Maka itu buruh jadi manusia yang kerdil. Di dalam sistem yang kapitalistik, buruh tak selamanya berarti pribadi yang individual. Di dalam roda industrialisasi, buruh jadi kelas, buruh jadi kaum. Sebab itulah sebuah kaum berarti ada yang massal dibalik sistem  yang kapital. Karena itulah ada yang berbau kolektiv di dalam urat nadi industrialisasi. Di dalamnya, yang massal di hisap dan ditindas. Di dalamnya,  buruh kerdil secara massal menjadi s...

madah duapuluhempat

Gandhi, orang tua yang ringkih itu, barangkali tak menyangka, bahwa manusia bisa cepat berubah hanya dengan sebuah fanatisme. Gandhi, yang melakukan gebrakan di India, akhirnya tersungkur oleh tembakan, bukan dari musuh yang dikecamnya, justru dari orang yang gigih membela pandanganpandangannya. Di suatu waktu saat ia keluar menemui kumpulan orang yang menunggunya dalam suatu acara doa, tibatiba terjadilah insiden itu. Fanatisme membunuh dua korban; ingatan sang penembak dan tentu Gandhi sang penganjur perubahan. Aksi penembakan itu membuat kita sadar bahwa betapa rentannya sebuah ide yang diperjuangkan bisa mendatangkan luka, atau bahkan kematian. Di India, saatsaat sebuah ide diperjuangkan adalah masamasa yang kritis. Ketika sebuah ide menuntut kepastian akan sebuah komitmen. Tapi Gandhi tahu, ideide pembebasannya tak ingin membawa India pada kepemimpinan yang berdiri atas nama keyakinan, sebab dia menyaksikan sebuah keadaan yang jamak, orangorang yang menyembah banyak tu...

madah duapuluhtiga

Konon, di Yunani purba, tubuh merupakan wakil kebaikan dan keuletan. Ia adalah penanda supremasi manusia. Olimpiade, misalnya,  yang dilakukan selama empat tahun sekali di lereng Gunung Olimpus, merupakan pemujaan terhadap tubuh yang ideal.  Bahkan dalam filsafat, Aristippus, teman Socrates, mengidealkan tubuh sebagai ajaran etika. "Kesenangan tubuh jauh lebih baik dari kesenangan jiwa." Di Yunani sepertinya, tiada jiwa yang ideal tanpa tubuh yang ideal. Itulah  ada adagium yang akrab; m ens sana in corpore sano,   di balik tubuh yang kuat, ada jiwa yang sehat. Di balik seratserat otot yang padu, terdapat jiwa yang utuh. Namun itu di Yunani, suatu masa ketika tubuh ditempatkan sebagai ekspresi atas yang ideal, yang dipuja dan dipuji. Sesuatu yang sempurna. Bagi sebagian orang ada keyakinan tubuh adalah medium kejahatan. Tubuh sudah terlanjur dianggap musuh kemurnian. Tubuh adalah ruang yang gelap dan tak harus dicandra. Dari itu, tubuh dijauhi. Dari...

madah duapuluhdua

Tahun 1998 Indonesia kritis. Krisis moneter membikin negara guyah. Pemerintah bingung oleh keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik. Harga barangbarang naik. Politik akhirnya jadi ribut. Rakyat pun mengamuk ke jalanjalan. Demonstrasi di manamana, dan akhirnya mei, sang rejim turun tahta. Sementara jauh di daratan eropa, sebuah buku terbit dan menimbulkan gempar.  The Third Way, The Renewal of Social Democracy . Giddens, sosiolog Inggris itu sumber kegemparannya. Bukunya, yang berisi tentang argumenargumen pembaruan demokrasi, sepertinya terbit di saat yang tepat. Eropa dan Amerika, yang saat itu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi zaman milenium baru seperti menemukan obat mujarabnya. Maka sontak Giddens diundang. Seminarseminar mengulas isi bukunya. Ada kasakkusuk Tony Blair, perdana menteri Inggris saat itu, mempertemukannya sampai ke hadapan presiden Clinton. Dan pertemuan itu punya maksud mengulas isi buku yang gempar itu. Dan pasca itu, Stryker Mcgui...

madah keduapuluhsatu

Suatu waktu, perempuan boleh jadi sudah seperti tulah. Dalam agama, tulah itu bersumber dari telaga surga. Ada versi, dari sanalah sumber itu bermula: perempuan jadi biang kerok atas nasib warisan.  Maka dari itu, perempuan harus diberi peringatan. Perempuan harus diatur, diproyeksikan untuk keseimbangan tatanan. Sebab jika tidak, banyak yang tercemari, banyak yang jadi korban. Karena itulah dia tulah. Juga perempuan adalah mahluk yang asing. Sebab kehadirannya bukan sebagai sesuatu yang diinginkan. Kehadirannya adalah suatu yang tak didugaduga dalam cosmos penciptaan; berkat tulang rusuk yang bengkok. Dari "tulang rusuk yang bengkok" itu pengertian dibangun dan tafsir disepakati. Juga dari sanalah perempuan justru akhirnya menjadi tersisihkan. Perempuan, dari tafsir yang menyisihkan itu adalah mahluk yang tak hadir dalam sejarah, hingga akhirnya bukan menjadi bagian dari sejarah. Tapi itu tafsir sejarah. Tapi itu tafsir agama. Di negeri ini, perempuan nam...

Media Massa dan Kemunculan Generasi Pop Culture

Marthin Luther Tokoh pencetus Protestanisme dalam ajaran Kristiani Marthin Luther, di abad 16 terheran-heran dan takjub 95 Tesisnya  menyebar luas. Sebelumnya, pandangan teologinya itu ia tempelkan di pintu gereja kastil di Wittenberg. Keheranannya itu ia ungkapkan kepada Paus melalui suratnya menyatakan betapa cepatnya tulisan-tulisannya menjadi diskusi publik luas.  “Adalah suatu misteri bagiku” demikian ia menulis, “bagaimana tesisku…tersebar ke banyak tempat. Padahal semuanya khusus ditujukan bagi kalangan kita di sini...” Ketakjuban Luther ini sesungguhnya ungkapan betapa cepatnya perubahan ditimbulkan mesin media cetak.  95 tesis awalnya  ia tujukan hanya untuk kalangan gereja, justru tak disadarinya menyebar pesat hampir di seluruh Eropa. Sontak mulai saat itu, sejarah mencatat, Luther menjadi orang yang menerbitkan pemahaman baru atas keyakinan agama yang dianut Eropa. Sesungguhnya apa yang terjadi dari cerita singkat di atas, menunjukkan, saa...