Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Agnes, Bissu, dan Rezim Pengetahuan

Seorang Bissu sedang melakukan ritual adat lengkap menggunakan pakaian adatnya DI BULUKUMBA , Agnes menjadi nama favorit di lingkungan waria. Sudah menjadi kebiasan para waria mencantol nama-nama artis beken sebagai tanda ”hijrah” mereka. ”Hijrah” di lingkungan waria bukan penanda perubahan di bidang agama, melainkan fenomena khas para waria ketika memilih hidup atau berpenampilan perempuan dengan mengubah identitas sehari-hari menggunakan nama-nama perempuan. Kebetulan, demi sensasi, nama-nama artis diambil sebagai pilihannya. Selain Agnes, jangan tertawakan jika Anda menemukan seorang waria bernama Santi, atau nama-nama semisal Bela, Syahrini, Claudia, atau bahkan Manohara, sementara tak satupun paras mereka menyerupai artis bersangkutan. Pemilihan nama ini bukan tanpa sebab. Kadang dipilih berdasarkan ketenaran artis terkait. Manohara misalnya, banyak dipilih berkat pernah mengguncang dunia hiburan. Selain cantik, Manohara dipandang mewakili sisi ”seksi...

Teori Sosial Animal Farm

Judul : Animal Farm Penulis: George Orwell Penerjemah: Bakdi Soemanto Penerbit: Bentang Pustaka Edisi: Pertama,Pertama,  Januari 2015 Tebal: 140 halaman ISBN: 978-602-291-070- 1 BINATANG Inggris, binatang Irlandia Binatang di setiap negeri dan musim Dengarkan kabar gembiraku Tentang masa keemasan di hari mendatang Cepat atau lambat saatnya akan tiba Tirani manusia akan ditumbangkan Dan ladang subur Inggris Akan ditapaki oleh binatang saja Kutipan lagu perlawanan di atas datang dari mimpi si Mayor, si babi Putih-Tengah Terhormat dalam novel klasik Animal Farm , karangan George Orwell. Si babi Mayor adalah pimpinan sekawanan binatang peternakan Manor milik Pak Jones yang meletupkan api revolusi demi melawan penindasan manusia. Dalam pidato politiknya, si Babi Mayor menyebarkan propaganda kepada para binatang peternakan Manor, sekaligus menyampaikan mimpi dan pesan terakhirnya sebelum wafat. Isi pidatonya mencengangkan! Ia, walaup...

Hije, Habermas, dan Disabilitas

Jurgen Habermas Filsuf cum sosiolog Jerman Dalam ilmu sosial dikenal sebagai penerus Critical Theory RUMAH Hije lumayan besar untuk ukuran dirinya yang hidup sendiri saban hari sambil membuka kios kelontong di bilik kamar bagian kanan rumahnya. Jendelanya lebih sering terbuka dengan rang besi seukuran telunjuk orang dewasa dibandingkan pintu rumahnya. Di situlah setiap kali ia bertemu pembeli bersama angin yang masuk berasal dari tepi-tepi sungai Bialo. Bersisian dipisahkan dua bilah daun jendela tepat menghadap pohon jambu monyet. Konon, rumah lumayan besar itu dibangun saudara laki-lakinya. Hije, tiga bersaudara sebagai anak tengah. Belum genap satu tahun salah satu saudaranya meninggal dikarenakan kanker paru-paru.  Orang sekampung merasa kehilangan, terutama Hije karena jika bukan saudaranya itu rumah Hije tidak sekokoh sekarang. Tidak jelas betul kapan di jendela kiosnya itu dipasangi bel rumah. Yang pasti, berbeda dari rumah umumnya, yang dipasangi b...

Geetha Rani, Guru Kepala Sekolah Tegas nan Tulus

Genre: Comedy Sutradara: Sy Gowthamraj Penulis naskah: Bharathi Thambi Pemaian: Jyothika, Hareesh Peradi, Poornima Bhagyaraj Durasi: 134 minutes Studio: Dream Warrior Pictures GURU , pahlawan tanpa tanda jasa saya kira slogan berbahaya. Dia bisa menjadi alasan berkelit bagi kekuasaan agar guru tetap diperlakukan seadanya. Guru tak mesti diperlakukan khusus. Toh, dia mesti ikhlas bekerja. Pagi hingga sore tanpa pamrih mendidik ribuan anak-anak negeri. Jika mengeluh dan meminta haknya dipenuhi ada slogan itu tadi. Guru bukan siapa-siapa. Dia tidak mesti mendapatkan jasa balasan dari pengabdiannya selama ini. Nasib guru ditinjau dari slogan itu cukup mengenaskan. Waktu dan tenaganya selevel dengan kerja buruh pabrik. Pagi hingga sore, tanpa sekalipun menyisakan waktu bagi keluarga, dia mesti berada di sekolah. Di dalam kelas   ia dituntut kreatif   membaca gerak gerik siswa, di hadapan sistem dia dibebani tumpukan embel-embel administrasi, di mata p...