Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Waktu untuk Tidak Menikah: Perempuan-Perempuan Pelupa dan Suara Aktivisme Perempuan

Judul: Waktu untuk Tidak Menikah Penulis: Amanatia Junda Penerbit: Mojok Edisi: Pertama, Januari 2019 Tebal: viii+178 hal ISBN: 978-602-131-8768 SEJAK awal, dari Denyut Merah, Kuning Kelabu , kumcer Amanatia Junda sudah memuat daya pikat yang nyaris sempurna. Ia dibuka dengan lenyapnya Noni, tetangga si Aku yang menjadi penutur dalam cerita pertama di buku yang baru saja di terbit kan kembali awal tahun ini.  Dengan cara ini, pembaca langsung dipukul rasa penasaran. Ibarat lubang hitam, ia menyedot daya imajinasi pembaca untuk menjawab rasa ingin tahu yang ditiupkan dari kalimat pembuka cerpen ini. Noni diceritakan perempuan tomboy seketika hilang entah kemana. Tokoh si Aku, tetangga kamarnya paling dekat bahkan tidak tahu kemana perginya Noni. Noni dikisahkan raib tanpa petunjuk sedikit pun . Ia hilang meninggalkan kamar kosnya dengan TV dibiarkan menyala. Tidak seperti cerpen umumnya menaruh ending di bagian akhir, kisah ini bisa dibilang bunt...

Si Prajurit Schweik yang Lebih Prajurit dari Prajurit

Judul: Prajurit Schweik (The Good Soldier Svejk) Penulis: Jaroslav Hasek Penerjemah: Djokolelono Penerbit: Pustaka Jaya Edisi: Ketiga, 2008 Tebal: 279 hal ISBN: 978-079-419-106-4 ”ORANG itu sambil melambai-lambaikan tongkatnya berkali-kali berseru di sepanjang jalan kota Praha: “Ke Belgrado! Ke Belgrado!” Ia sering dibekap encok. Jalannya seringkali sempoyongan. Tapi ia adalah satu-satunya prajurit yang memiliki semangat patriotisme yang tulus. Namanya adalah Schweik, Josef Schweik, lengkapnya. Walaupun seorang tentara, Schweik nyaris tidak pernah terjun di medan perang. Ia memang mengakui pernah ikut berperang membela tanah pertiwinya, Austria, tapi entah kapan, dan berapa lama hanya ia seorang yang tahu. Kisah dimulai dari kedai minuman favorit Schweik yang bernama ”Botol”. Di situ ia berbincang-bincang dengan Palivek si pemilik kedai minuman. Tapi dasar Schweik yang dikenal sebagai orang yang terlampau lugu dan berterus terang: ia akhirnya banyak...

Kota dan Kenangan

Pramoedya Ananta Toer Sastrawan kenamaan Indonesia Terkenal dengan Tetralogi Buru-nya (Novel empat bagian yang menceritakan sepak terjang Nasionalisme Indonesia) KOTA mengikat waktu dan peristiwa, membentang sekaligus  menghubungkan interaksi; budaya, ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan. Sekali tempo, kota  tidak sekadar menjadi dunia objektif berdirinya megastruktur: gedung-gedung pencakar langit, jembatan megah, jalan raya, tugu-tugu raksasa, lapangan dan gedung pertunjukkan ramai. Di waktu lain ia menjadi ruang subjektif warganya untuk menyaksikan, mengalami, dan merekam momen-momen interaktif dengan semua peristiwa dalam pengalaman berkotanya. Dari sisi waktu, ruang subjektif tempat dunia ingatan manusia kota berpusat, sadar tidak sadar membentuk kenangan tertentu atas suatu pengalaman tertentu sejauh ia hidup dalam suatu wilayah tertentu di perkotaan. Sudah mafhum bagi seseorang lama mengikat waktu di kota tertentu ak...

Republik Oleng: Negara Demokrasi dari A sampai Z

Identitas Buku Judul Buku : Republik yang Sedang Oleng Penulis : Arman Syarif Penerbit : Liblitera Institute Cetakan Pertama : Desember 2018 Jumlah hlm/tebal buku : 356 halaman Ukuran buku : 14x21 cm INI subjektif belaka. Terkait perkenalan saya dengan penulis buku ini. Kak Arman, begitu sering ia disapa, pertama saya tahu adalah seorang aktivis kampus. Ia sering mondar-mandir di depan ruang kuliah saya. Kala itu, rambutnya yang dibiarkan tergerai panjang menjadi ciri khasnya. Saya masih ingat, menggunakan sepatu gunung dan kemeja terbuka yang melapisi kaos oblong di dalamnya, ia sering nongkrong di lapakan penjual buku yang berada tepat di sudut gedung perkuliahan saya. Belakangan saya baru menyadari, si penjual buku ini ternyata menjadi magnet tersendiri bagi aktivis kampus masa itu. Bukan saja sekadar menjual buku, si penjual buku ini malah menjadi “guru” bagi orang yang sering menghabiskan waktu berdiskusi dengannya. Nanti, ketika saya menjelang se...

Kisah Liyan Sawerigading Datang Dari Laut

Judul : Sawerigading Datang Dari Laut Penulis: Faisal Oddang Penerbit: Diva Press Edisi: Pertama,  Januari 2019 Tebal: 192 halaman ISBN: 978-602- 391-665-8 BUKU  kumpulan   cerpen Faisal Oddang ini sebagian besar telah terlebih dahulu terbit di p elbagai media cetak nasional.   P aling lawas adalah Di Tubuh Tarra,   Dalam Rahim Pohon terbit di tahun 2014 –yang berhasil meraih penghargaan Cerpen Terbaik Kompas tahun 2014—dan yang paling baru tulisan yang terbit di Majalah MAJAS tahun 2018 berjudul Peluru Siapa yang Kami Temukan Ini?. Selama 4 tahun itu, walaupun ditulis dalam waktu berbeda, cerita-cerita Fai, begitu ia akrab disapa, konsisten menaruh perhatian kepada tiga hal yang menjadi ciri khas cerita-ceritanya: sejarah di Sulawesi Selatan, tradisi lokal, dan kelompok marginal. Mari kita lihat. Cerpen pertama: Mengapa Mereka Berdoa Kepada Pohon? . Bagi orang Sulawesi Selatan, terutama bagi pembaca yang berasal dari Sidenreng Rap...