Sudah
tiga pekan kelas literasi dimulai kembali semenjak libur panjang. Dari pantauan
selama ini, banyak bermunculan mukamuka baru. Bertambahnya orangorang yang
terlibat, menandakan selama ini KLPI berhasil menarik minat kawankawan untuk
bergabung. Dari segi kuantitas, hal ini dianggap wajar. Ciri berkembangnya
suatu komunitas memang salah satunya adalah bertambahnya orangorang yang ikut
bergabung. Ini perkembangan yang positif.
Namun,
seperti yang sudahsudah, bertambahnya orangorang di KLPI tidak menjamin
dinamika komunitas juga terjadi di dalamnya. Apalagi berbicara konsistensi,
selama ini perlu memakan waktu cukup lama agar orangorang mau betah belajar
bersama.
Terjadinya
dinamika komunitas tidak berbeda dengan perkembangan dinamika masyarakat.
Walaupun ini masih asumsi, setidaknya faktor bertambahnya jumlah anggota
komunitas turut mempengaruhi perkembangan komunitas itu sendiri. Dari
kemunculan orangorang baru berarti ada pengalaman yang dipertukarkan. Dari
pertukaran pengalaman inilah yang membentuk dinamis tidaknya suatu komunitas.
Faktor
yang lain adalah pengaruh kekuatan pemikiran. Akan sulit rasanya jika suatu
komunitas dapat tumbuh baik jika tidak mereproduksi atau memproduksi
pemikiranpemikiran tertentu sebagai wacana yang dihidupkan di dalam komunitas.
Hal ini sudah banyak terbukti di setiap komunitaskomunitas, juga masyarakat.
Hal
di atas hanya bisa terpenuhi jika komunitas menerapkan strategi kehidupan yang
terbuka. Sifat keterbukaan terhadap segala sesuatu akan membantu ditemukannya
produkproduk baru untuk dipercakapkan.
Sikap
terbuka juga memungkinkan komunitas mengenali gejalagejala baru yang tidak
dimiliki di dalam komunitas. Mengetahui gejalagejala baru yang belum pernah
dialami, setidaknya akan membuat komunitas "sadar diri" agar mau
turut mengubah atau mempelajari apaapa yang belum pernah diujicobakan dalam
perkembangannya.
Akibatnya,
penemuanpenemuan baru inilah yang akan memberikan gambaran perbandingan sudah
sejauh mana kemajuan yang dialami komunitas selama ini. Sudah seperti apa
capaiancapaian yang belum sempat dan akan direalisasikan. Dan langkah apa yang
mesti diambil agar dinamika komunitas dapat terus terjadi.
Dinamika
komunitas juga sangat dipengaruhi dengan ketersediaan sumber daya. Di KLPI,
ketersediaan sumber daya, terutama bacaan, begitu melimpah dengan keberadaan
perpustakaan yang sering dijadikan tempat pertemuan selama ini. Bukubuku,
jurnal, koran, buletin, begitu tersedia jika mau dikelola demi peningkatan
kapasitas orangorang di dalamnya.
Yang
terakhir tentu adalah sikap anggota komunitas itu sendiri. Biar bagaimanapun
peran anggota komunitas sangat signifikan dalam menentukan arah perkembangan
yang ingin dikehendaki. Dalam konteks ini, komunitas sebagai supra kesadaran
sangat ditentukan sejauh mana pergerakan yang diambil anggotaanggota di
dalamnya.
Anggota
komunitas dengan begitu akan menjadi agen aktif yang akan mewarnai maju
mundurnya suatu dinamika. Keaktifan anggota tentu akan sangat ditentukan oleh
sebesar apa daya berkembang yang dimiliki pribadi masingmasing. Mentalitas di
sini penting, terutama mentalitas mau maju.
Setidaknya
bila semua itu berjalan, sudah pasti akan menambah kapasitas orangorang KLPI
dan KLPI itu sendiri. Secara timbal balik, maka akan terjadi hukum perkembangan
yang menguatkan dua sisi; individu dan komunitasnya. Di situlah titik yang akan
membuat kualitas pribadi maupun komunitas semakin meningkat.
***
Kala
tidak perlu lagi dibahas berkalikali. Sudah banyak catatan sebelumnya yang
menulis soal itu. Yang urgen adalah bagaimana Kala dapat terus terbit, walau
hanya selembar perminggu.
Kali
ini, Kala butuh perhatian kawankawan. Keberlangsungan Kala bukan di manamana,
melainkan di tangan semua kawankawan. Karena itu, agar tidak seperti pekanpekan
sebelumnya, bagi kawankawan yang punya, entah itu tulisan fiksi atau nonfiksi,
dimohon untuk turut terlibat di dalam penerbitan Kala.