Akhirakhir ini saya senang membaca
karangankarangan sastra, terutama ceritacerita pendek. Membaca cerpen merupakan
kesenangan baru saya untuk memahami sastra. Sebab itulah akhirnya saya mencari
bukubuku cerita pendek karangan sastrawan yang saya ketahui. Tujuan saya
membaca ceritacerita pendek sebenarnya didasari oleh pertimbangan untuk
mengelak dari bukubuku yang mengandung unsur ilmiah. Bukubuku semacam itu,
belakangan ini memang saya hindari, selain karena secara konseptual bukubuku semacam
itu membuat saya jenuh, tetapi juga bukubuku yang mengandung konstruksi
teoritis seringkali tak banyak menggamit unsurunsur yang lebih humanis; ironi.
Ironi, suatu keadaan yang kerap muncul dalam
karya sastra, misalnya ceritacerita pendek, adalah suatu anasir yang membuat
saya bisa mengerti bahwa di dalam suatu bulatan nasib umat manusia, hidup tak
selalu bisa dimengerti. Melalui ironi, ada halhal yang tak bisa serta merta
bersih dan jernih tanpa cacat, sehingga ada suatu yang mesti kita maklumi dan
terima. Dengan ironi, manusia bisa tahu bahwa di dalam dirinya selalu ada sisi
yang tak penuh lengkap.
Sebab itulah saya senang membaca karangan
sastra, sebab di dalamnya suatu pengertian bukanlah berbicara untuk dapat
dominan agar bisa mengampu suatu totalitas dunia, melainkan mengajarkan saya
untuk dapat menerima berbagai macam sisi kehidupan yang justru memiliki banyak
cacat. Barangkali karena itulah dunia yang penuh bopeng, kerap di jadikan
core dalam sastra sebagai semacam penyambung untuk mengingatkan manusia yang
terkadang lupa bahwa suatu titik pusat yang selalu jadi puncak adalah jalan
terjal yang sungguh landai. Berbeda dari agamaagama maupun filsafat, suatu
titik pusat yang jadi arah dalam sastra dapat didekati dengan berbagai arah. Di
dalam sastra seluruh kemungkinan dapat dimungkinkan. Dunia, di dalam sastra
memang suatu kemungkinan yang tak mungkin dapat diramalkan.
Dengan itu saya akhinya bisa tahu, dari bacaan saya, bahwa sastra
bisa bicara banyak hal. Bisa membuka beragam pintu untuk memasuki dunia. Dengan
sastra terutama ceritacerita pendek, saya dipertemukan beragam narasi bahwa
suatu perjalanan hidup manusia bisa saja dapat berubah sepersekian detiknya.
Dengan itulah melalui ceritacerita pendek yang saya baca, memberikan saya suatu
ruang untuk berjarak terhadap sesuatu agar semuanya tak harus begitu saja
diterima. Setidaknya, melalui ceritacerita dan ironi yang saya baca, dapat
berbagi pengalaman dengan saya.