Langsung ke konten utama

Postingan

Review Kajian Filsafat Fenomenologi: Edmund Gustav Albrecht Husserl (1859-1938)

Edmund Gustav Albrecht Husserl (1859-1938) Pendiri Aliran Filsafat Fenomenologi (Dosen pengampu: Muhammad Ashar, Pengasuh Lembaga Kajian Filsafat Lentera Makassar) *** Tidak banyak filsuf mampu membuat sistem filsafat, dan menjadikannya sebagai satu aliran pemikiran mandiri. Seperti dibilangkan Muhammad Ashar, pengasuh sekaligus pengampu lembaga studi filsafat Lentera Makassar, Edmund Husserl adalah satu dari sedikit filsuf yang berhasil mengembangkan cara berfilsafat yang khas.  Ashar mengatakan, sebagaimana Immanuel Kant dan G.W. F. Hegel, Husserl menjadi filsuf yang berhasil membangun filsafatnya dengan cara sistematis dan radikal. Apa yang menjadi filsafatnya dengan corak dan watak yang baru, dikenal sebagai filsafat Fenomenologi. Fenomenologi sebagai terma filsafat, sebenarnya sudah dipakai di dalam karya Hegel dalam mengungkapkan fenomena ruh dalam konsep dialektikanya. Begitu juga Immanuel Kant, sudah menggunakannya dengan arti berbeda ketika me...

catatan kelas menulis PI pekan 27

Puisi, sebagai genre sastra, merupakan karangan yang tidak bisa sendirinya merujuk suatu makna dengan terang. Seperti yang diungkapkan Ignas Kleden dalam Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan, mengungkapkan bahwa bahasa sastra adalah bahasa yang berpotensi mengungkap dan menyembunyikan suatu makna. Bahkan, tulis  Ignas Kleden, kedua sifat itu bisa berlaku sekaligus. Misalkan saja kata “mawar” dalam sebait puisi, bisa mengungkap makna denotasinya  sekaligus menyembunyikan makna dasarnya. Itu sebab, bahasa puitik adalah bahasa yang bermakna polisemi, beragama makna bisa berkembang. Sampai akhirnya, makna yang berjangkar banyak itu bisa masuk ke dalam beragam pengalaman manusia. Barangkali karena itulah, pengalaman berbahasa pembaca puisi dalam menemukan makna syair bisa beragam. Di KLPI pekan 27, persoalan di atas tak kunjung benderang. Berawal dari puisi Ma’sum yang berjudul Perempuan, menjadi jalan masuk dari beragam soal yang dipercakapkan, semisal, apakah ba...

Membangun Pemberitaan Berperspektif*

Kekerasan bisa menjelma di mana saja, termasuk dalam pemberitaan. Dan bisa jadi, pelakupelakunya tiada lain adalah orangorang yang berprofesi sebagai penulis, terutama para pewarta berita. Bila menggeledah bagaimana suatu kabar diproduksi, maka seperti yang dipahami selama ini, media memang menjadi kaki tangan anarki. Noam Chomsky nyatanya tidak mainmain ketika mendenotasikan media sebagai sumber anarki. Bila menilik kasus "kopi bersianida" sulit rasanya bisa dibedakan yang mana disebut kasus publik dan televisi itu sendiri sebagai intrumen penting dalam menyebarluaskan berita. Begitulah apa yang dibilangkan Alwy Rachman, scholar ilmu budaya, di dalam suatu pertemuan diskusi yang diselenggarakan kerjasama LBH Apik Makassar dan OXFAM. Seperti yang diungkapkan Alwy Rachman saat mempercakapkan bagaimana akar kekerasan bisa begitu sulit diretas, kekerasan bisa dimotori berbagai motif. Mulai dari sifat khas manusia yang agresif hingga bahasa sebagai medan simbolik ya...

Generasi Digital Native dan Literasi

Manusia, selain mahluk sosial juga disebut  homo faber . Homo faber merupakan identitas  yang menandai bahwa manusia adalah mahluk berkarya/bekerja. Banyak para filsuf mengidentifikasi homo faber sebagai cara manusia mengekspresikan dirinya di dalam dunia. Secara umum, manusia punya dua kemampuan bawaan, yakni berpikir dan bekerja. Kualitas yang pertama, sudah berabadabad lamanya disebut Aristoteles sebagai  homo thinker.  Yang kedua, sebagai kualitas intristik adalah kualitas homo faber itu sendiri. Abad dua satu adalah abad kerja. Hampir semua medan kehidupan merupakan realisasi dari kemampuan manusia melalui proses kerja. Teknologi informasi, yang juga hasil dari kerja manusia, adalah salah satu pencapaian peradaban mutakhir penanda manusia sebagai homo faber. Manfaat teknologi informasi membuat manusia semakin memiliki kemampuan penginderaan jauh dalam mempersepsi kenyataan. Lewat, gadget misalnya, manusia mampu menjebol batas ruang dan waktu, di ...

Flow di Era Socmed

Buku ini baru saja saya membelinya. Belum cukup dua tiga halaman membacanya, saya merasa buku ini cocok untuk sesiapa saja yang ingin belajar menulis. Rekomended buat penulis pemula.  Di bab pertama, sudah ada kalimat dari Jalaluddin Rakhmat, seorang scholar ilmu komunikasi, yang mengatakan tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Maksudnya tiada lain, menulis --sebagai media komunikasi, juga bermanfaat sebagai sejenis terapi melatih diri agar tertib berbahasa. Menulis tanpa bermaksud menyampaikan dan membentuk pengertian, dimaksudkan agar orang mampu menulis dengan suasana yang riang. Menulis dengan model seperti ini berbeda dengan suasana menulis yang dibatasi deadline, atau demi tugas profesional akademik, yang kadang menuntut intensi konsentrasi yang tinggi. Akibatnya, dengan tekanan sedemikian rupa, membuat orang gagal menyalurkan idenya ketika menulis. Menulis dengan riang, saya menduga adalah suasana menulis tanpa teka...

catatan kelas menulis PI pekan 26

Kali ini KLPI didominasi oleh mukamuka baru. Sebagian di antaranya sudah saling mengenal. Sebagiannya lagi malah baru pertama kali bertatap muka. Itu sebab, di dalam forum sebagian yang belum saling mengenal, agak canggung terlibat dalam obrolan yang menjadi percakapan. Percakapan, seperti biasanya, sering kali malah dimulai dari karya kawankawan yang dipresentasekan. Dari situ, kadang obrolan menjadi serius akibat berkembangnya sudut pandang. Misalnya, satu obrolan yang berangkat dari karya Ma'sum, seorang pemuda dari Luwu. Ma'sum baru pertama kali mengikuti kelas menulis di Paradigma. Menurut bocoran, info yang dia dapat soal KLPI diawali dari chatingan dengan seorang penulis buku yang kerap diundang KLPI. Isi chatingannya akhirnya menuntunya agar ikut di kelas yang sering digelar tiap akhir pekan ini. Ma'sum kemudian datang. Dia membawa dua tulisan sekaligus, puisi dan sejenis cerpen. Tulisan yang "sejenis cerpen" itulah yang jadi awal percakapan ka...

catatan kelas menulis PI pekan 25

Sudah tiga pekan kelas literasi dimulai kembali semenjak libur panjang. Dari pantauan selama ini, banyak bermunculan mukamuka baru. Bertambahnya orangorang yang terlibat, menandakan selama ini KLPI berhasil menarik minat kawankawan untuk bergabung. Dari segi kuantitas, hal ini dianggap wajar. Ciri berkembangnya suatu komunitas memang salah satunya adalah bertambahnya orangorang yang ikut bergabung. Ini perkembangan yang positif. Namun, seperti yang sudahsudah, bertambahnya orangorang di KLPI tidak menjamin dinamika komunitas juga terjadi di dalamnya. Apalagi berbicara konsistensi, selama ini perlu memakan waktu cukup lama agar orangorang mau betah belajar bersama. Terjadinya dinamika komunitas tidak berbeda dengan perkembangan dinamika masyarakat. Walaupun ini masih asumsi, setidaknya faktor bertambahnya jumlah anggota komunitas turut mempengaruhi perkembangan komunitas itu sendiri. Dari kemunculan orangorang baru berarti ada pengalaman yang dipertukarkan. Dari pertukaran pe...