Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Menulis Pahlawan

Mesti dipahami menulis itu bukan tindakan heroik. Atau suatu usaha untuk menunjukan sikap kepahlawanan. Pahlawan atau hero, memang penokohan yang dicitrakan tanpa cela, atau kesalahan. Dengan begitu pahlawan adalah sosok ideal yang mengatasi segala kecacatan. Dalam segala kisah heroik, pahlawan kadang merumuskan dirinya sebagai sosok yang mengatasi masalah dengan cara "sekali pukul", sebab itulah hero selalu dielu-elukan. Selalu dibangga-b anggakan. Menulis, akibat bukan tindakan heroik, maka dia juga bukan tindakan "sekali pukul". Menulis itu berbeda, dia berproses, dilatih, dan dilatih. Karena itulah wajar jika tidak ada tulisan yang "lengkap", "utuh", dan "universal". Menulis dengan itu adalah tindakan merevisi ide, dan menyusun gagasan. Lagi, lagi, dan lagi. Atas semua itu, selalu ada tulisan pertama, tulisan kedua, tulisan ketiga, dan begitu seterusnya, hingga sedikit demi sedikit otot kepenulisan terbentuk secara ala...

Literasi Kenangan Melawan Pusara Waktu

--- terinspirasi dari gagasan Alwy Rachman dalam Anging Mammiri karya  Abdul Rasyid Idris. Bagi penyair, kenangan memudahkan “pekerjaan” kesusastraannya menjadi lebih dinamik. Bahkan kenangan menjadi senyawa aktif untuk menghidupkan bahasa. Penyair, dan pekerjaan sejenisnya adalah orang-orang yang teguh meriwayatkan kenangan sebagai bagian dari kehidupan eksistensialnya. Masa sekarang kenangan mesti direbut dari “memori buatan” alat-alat canggih, semisal gadget. Agar kenangan dapat terus mengabadi, maka tiada jalan lain dengan mengangkatnya sebagai literasi kenangan. Juga, musuh abadi kenangan kadang muncul menjadi berupa sosok-sosok iliterasi. Sosok-sosok iliterasi adalah siapa pun yang hari ini selalu antipati terhadap segala upaya literasi agar dapat terus bergerak dan bekerja sebagaimana fitrahnya. Sosok iliterasi yang paling nyata di era sekarang, selain teknologi memori buatan adalah negara. Kadang negara menjadi tokoh antagonis untuk memberangus ak...

Literasi Kenangan

Barangkali memang ingatan manusia itu terbatas. Sebab itulah teknologi datang. Bagi yang menjadikan media sosial sebagai kehidupan keduanya pasti mengalami; suatu pagi di suatu tempat tiba-tiba sebait penggalan "status" datang kembali, atau sebuah gambar yang benar-benar sudah kita lupakan, tiba-tiba menyeruak mengintrogasi ingatan. Atas itu seketika suatu peristiwa dikenang kembali. Mungkin juga dirayakan kembali. Atau bahkan sudah tidak berarti apa-apa. Tapi, manusia memang mahluk yang selalu merindukan masa silam. Bahkan, dalam perspektif tertentu "sejarah" yang memiliki tiga bilah waktu, senantiasa memproyeksikan masa depan tanpa bisa menghapus sepenuhnya masa lalu. Itulah sebabnya, kenangan sangat penting. Di waktu sekarang, ketika masa depan begitu dipuja, kenangan adalah satu-satunya jalan agar manusia tidak lupa: siapa dirinya. Bagi penyair, kenangan bukan sebatas gejala memori yang menghubungkan ingatan dengan masa lalu, melainkan suat...

Makassar Kota Dunia, Kota Literasi?

Mengimajinasikan Makassar sebagai kota dunia tidak akan cukup jika tanpa melibatkan warisan sejarah yang dimilikinya: literasi. Kota Dunia harus juga diekspresikan sebagai kota yang ramah literasi. Dengan cara membudayakan baca tulis sebagai etika kewargaan, pembangunan perpustakaan di pusat keramaian, atau kalau perlu ada juga pete-pete smart literasi, merupakah sedikit langkah untuk merealisasikan peristiwa itu. Tapi, semua itu hanya menjadi pepesan kosong jikalau pemerintah kota bukan menjadi agen terdepan dalam mewujudkan targetan semacam itu. Artinya, jika mengacu kepada geliat literasi yang mengemuka dan kian masif di kalangan anak muda di lima tahun belakangan ini, dan juga semakin banyaknya komunitas kreatif-literasi di kalangan pemuda, menjadi tanda bagi pemerintah bahwa di tengah masyarakat kota sedang terjadi transformasi sunyi menuju masyarakat yang bercorak literatif. Kepekaan terhadap masyarakat yang bercorak literatif, harus ditunjukkan pemerintah kota ...

Histrionic Personality Disorder dan Cuitan Sang Mantan dan Demokrasi

Sebenarnya banyak hal bisa dituliskan. Bisa saja salah satunya soal pilkada di beberapa daerah di Tanah Air. Termasuk pilkada Jakarta yang banyak menyedot perhatian. Yang menarik dari pilkada Jakarta, selain karena Jakarta adalah ibu kota Indonesia sehingga apa pun yang terjadi di Jakarta bisa menjadi “meriam” atas peristiwa yang bakal terjadi di Indonesia, juga karena Jakarta menyu guhkan calon kontroversial yang sudah membuat gempar hampir semua umat muslim di Tanah Air.  Selain itu, dua kandidat lainnya juga tidak kalah penting mengapa pilkada Jakarta selalu mengisi ruang wacana masyarakat Indonesia. Keduanya adalah tokoh nasional dan atau bakal menjadi tokoh nasional. Perlu dicatat, kata tokoh di sini mengandung arti yang relatif. Tergantung dari sudut pandang apa orang melihatnya. Pasca hari pencoblosan semua tegang. Jakarta menunggu hasil siapa yang bakal terpilih. Bahkan hampir semua orang tidak berani mengambil kesimpulan siapa bakal peroleh suara terbanyak. Beberap...

Merumuskan 8 Jalan Literasi KLPI 2017

Setidaknya ada tiga alasan utama mengapa KLPI di tahun 2017 mengalami perubahan format kelas. Pertama, jika mengembalikan kepada sistem keterlibatan anggota KLPI selama ini, tidak ada aturan mengikat sama sekali yang membuat kawan-kawan harus wajib mengikuti KLPI. Kebebasan ini awalnya memang menjadi kebiasaan yang sedari awal diberlakukan dalam kelas. Semenjak KLPI dimulai dari Agustus 2015 lalu, hingga KLPI jilid dua yang mulai bergerak awal Januari 2016, tidak ada aturan-aturan wajib yang berhak mengikat siapa pun agar dapat ikut di dalam kelas menulis ini. Jadi bisa dibilang KLPI hanya digerakkan atas kebebasan mandiri. Itu artinya, kesadaran kawan-kawan sendirilah yang mendorong kawan-kawan terlibat selama ini di KLPI. Tapi, jika ada yang disebut aturan, maka hanya ada satu aturan wajib yang harus ditaati di KLPI, dan ini abadi. Yakni setiap kawan-kawan yang ingin terlibat di KLPI, wajib membawa satu karya tulis pribadi agar dapat ikut serta di setiap pertemuan yang diadakan...
Tulisan merupakan suara pribadi seorang penulis yang sifatnya subjektif, unik. Tulisan adalah ruang di mana 'penulis secara jelas menunjukkan diri sebagai individu karena di sinilah dia peduli dengan dirinya sendiri'.  Rolland Barthes 

Memahami Seni Memahami (catatan ringkas Seni Memahami F. Budi Hardiman)

Seni Memahami karangan F. Budi Hardiman   SAYA merasa beberapa pokok dari buku Seni Memahami -nya F. Budi Hardiman memiliki manfaat yang mendesak di kehidupan saat ini.  Pertimbanganya tentu buku ini memberikan peluang bagi pembaca untuk mendapatkan pemahaman bagaimana  “memahami”  bukan sekadar urusan sederhana belaka. Apalagi, ketika beragam perbedaan kerap muncul,  “seni memahami”  dirasa perlu dibaca siapa saja terutama yang kritis melihat situasi sosial sebagai medan yang mudah retak .  Seni memahami , walaupun itu buku filsafat, bisa diterapkan di dalam cara pandang kita terhadap interaksi antar umat manusia sehari-hari.   Hal ini juga seperti yang disampaikan Budiman, buku ini berusaha memberikan suatu pengertian baru tentang relasi antara manusia yang mengalami disorientasi komunikasi di alam demokrasi abad 21.  Begitu pula fenomena fundamentalisme dan kasus-kasus kekerasan atas agama dan ras, yang ...

Merindukan Kota Dunia Ramah Literasi

11 Desember 2015, Ljubljana, Slovenia, menerima gelar permanen  City of Literature yang diberikan oleh UNESCO ke kota-kota dengan  warisan budaya yang kaya, sastra kontemporer yang berkembang,  dan pemahaman akan pentingnya budaya dan buku untuk kemajuan suatu kota. KOTA dunia, yang menjadi impian warga Makassar, bukan semata-mata ruang yang dibentuk dan dibangun hanya berdasarkan kekuatan ekonomi belaka. Apalagi, industrialisasi sebagai ciri utama kota, bukan satu-satunya ideal type agar kota disebut sebagai kawasan yang maju. Juga, apabila kota dunia hanya ditentukan dengan penataan ruang publik baru dengan indikator potensi kepariwisataan dan kawasan bisnis, dengan begitu akan membuat beragam variabel potensi yang dimiliki kota Makassar menjadi tidak termanfaatkan. Itulah sebabnya, berkali-kali slogan Makassar Kota Dunia bukan saja diorientasikan seperti yang diekspresikan dalam visi kota industrialisasi, yang kerap mengenyampingkan aspek kemanusi...

Sidang

Barangkali tidak ada sidang yang paling tragis selain dari pada sidang Pengadilan Heliasts ( Court of the Heliasts ). Sidang itu pengadilan dengan seorang terdakwa, seorang filsuf: Socrates. Sidang itu bukan seperti sidang modern yang diketuai seorang hakim tunggal dengan beberapa hakim anggota, atau disertai jaksa penuntut dan juga seorang pengacara dengan retorika yang tangguh. Bahkan, sidang Heliasts, adalah pengadilan tanpa hakim atau pengacara. Dengan kata lain di sidang itu, Socrates seorang diri.  Artinya, di sidang itu tanpa siapa-siapa, Socrates harus berdiri di hadapan 501 warga Athena yang bertindak sebagai hakim sekaligus jaksa penuntut. Seorang diri yang menyusun sendiri pembelaannya, dengan kata-kata, di hadapan suatu yang kelak akan dikenal sebagai sistem demokrasi.  Dengan kata lain, siapa pun di sidang itu yang punya kaitan dengan bukti-bukti kejahatan yang dilakukan Socrates, bisa mengajukan protes, juga tentu tuntutan. Lantas, apakah kejaha...