Bagi saya, kalimat ini pertaruhan Murakami dengan para pembacanya. Ibarat
sedang berjudi, ia menaruh taruhan tinggi sejak di kalimat pertamanya. Jika ia
kalah, si pembaca akan berhenti dan memikirkan hal lain tinimbang melanjutkan
membacanya.
Namun jika menang –dan ini terjadi di setiap karangan-karangannya yang
lain— ia layak menguasai benak pembacanya dengan dunia yang dikarangnya.
Kemenangan Murakami melalui kalimat pembukanya ibarat lubang hitam. Ia
menarik dan sekaligus menyedot. Membawa arus perhatian pembaca masuk jauh lebih
dalam kepada kalimat-kalimat apa yang bakal membawa pembaca merasakan dunia
yang dibentangkan si pengarang. Dan seperti karangannya yang lain, dunia
Murakami adalah dunia yang tidak biasa, dunia yang diliputi pernak-pernik
emosi, kemuraman, gairah, kegelisahan, dan sekaligus ketidakpastian.
Dunia Dengarlah Nyanyian Angin berpusat kepada sosok Aku. Figur sentral
tanpa nama namun menjadi pusat yang menggiring pembaca kepada kehidupannya yang
khas anak muda: foya-foya, alkoholic, dan hidup dengan segala cara boleh.
Sang Aku adalah mahasiswa perguruan tinggi di Tokyo. Ia mengambil biologi
sebagai disiplin ilmunya dan menyukai binatang. Memiliki hubungan cinta dan benci
kepada dunia tulis menulis.
Suatu ketika si Aku berlibur di kota tempat tinggalnya di sebuah kota
pelabuhan. Liburannya dimulai pada tanggal 8 Agustus 1970 dan berakhir pada 26
Agustus 1970. Di masa inilah batang tubuh kisah Dengarlah Nyanyian Angin
bertopang.
Sadar tidak sadar disepanjang novel ini pembaca hanya
diombang-ambingkanke dalam 18 hari sang aku ketika menghabiskan waktu liburnya
dengan tipikal kehidupan anak muda yang sarat idealisme kebebasan.
Nezumi adalah figur kedua dalam kisah ini. Seorang pemuda kaya raya yang
dikenal sang Aku di musim semi ketika di tahun pertama memasuki perguruan
tinggi. Nezumi mengaku tak suka membaca buku, namun bercita-cita ingin menulis
novel tanpa adegan seks dan kematian. Ketika sedang duduk di café ia lebih suka
memesan panekuk dengan coca cola sebagai kuahnya. Mereka berkenalan dengan cara
khas anak-anak muda pemuja kebebasan: mabuk-mabukkan.
Tanpa sengaja setelah menghabiskan berbotol-botol bir mereka sudah berada
di dalam mobil Fiat hitam 600 milik Nezumi dengan kecepatan tinggi. Dalam
keadaan mabuk mereka kecelakaan setelah memporak-porandakan pagar tanaman,
halaman penuh bunga-bunga azalea, dan ringsek menabrak pilar bangunan.
Mereka berdua selamat. Sambil duduk di atas kap mobil sesaat setelah
tubuh mereka hampir dilumat kematian, tanpa merasa ada yang perlu
dikhawatirkan, mereka melanjutkan perkenalan itu dengan kembali menenggak bir
di bibir pantai yang tak jauh dari lokasi kecelakaan. Setelah peristiwa ini mereka semakin akrab.
Seperti kisah ditulis Murakami lainnya, semisal Norgewian Wood atau
Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya, seringkali memiliki sosok
perempuan yang dekat dengan tokoh utamanya. Di novel ini figur itu hanya
ditulis sebagai seorang perempuan, tanpa nama dan usianya dibiarkan mengambang.
Dengan kata lain sosok perempuan ini dikemukakan hanya sebagai seorang
perempuan dengan karakter uniknya sebagai identitasnya.
Perempuan ini hanya memiliki sembilan jari setelah di masa kecil jari
kelingkingnya putus dibabat mesin pemotong rumput. Dia bekerja di toko musik
yang menjual piringan hitam. Dia tanpa segan mengaborsi janinnya setelah
bercumbu dengan seorang lelaki yang tak dikenalnya.
Pertemuan sang Aku dan si perempuan juga terbilang unik. Mereka bertemu
dalam suasana yang hampir sama seperti pertemuan sang Aku dengan Nezumi. Hanya
saja si perempuan ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri setelah mabuk berat
di lantai kamar toilet.
Kesamaanpertemuan antara si Aku dan Si perempuan dengan si Aku dengan
Nezumi adalah mereka bertemu di café Jay’s Bar, tempat mereka bertiga sering
menghabiskan waktunya.
Setelah mencari alamat si perempuan melalui tas yang dibawanya, si Aku
membawa sang perempuan pulang. Esoknya gadis ini marah menemukan dirinya dan si
Aku telanjang di atas tempat tidur. Dia mengira mereka sudah saling bercinta.
Tapi setelahnya, hubungan mereka membaik setelah gadis ini menelepon sang Aku
dan mulai mengajaknya makan dan jalan-jalan. Seperti Nezumi, sang Aku juga kian
dekat dengan si gadis dari waktu ke waktu.
Suatu ketika gadis ini memberitahukan kepada Aku kalau dia akan
berpergian. Lama kemudian gadis ini mengakui bahwa dia sebenarnya tak
berpergian tetapi menjalani aborsi sehingga dia membutuhkan beberapa waktu
untuk berpisah dengan Aku.
Terakhir si Aku kemudian pergi ke
Amerika untuk mengunjungi makam penulis yang dikaguminya: Derek Heartfield.
Penulis ini mati bunuh diri dengan menerjunkan dirinya dari balkon gedung
Empire State Building, New York.
Sang Aku sosok kebebasan
tipikal modernisme
Figur sang Aku adalah sosok yang
hidup di era 70-an. Di masa ini paham modernisme sedang jaya-jayanya di
seantero dunia. Jepang di masa itu mengalami tarik ulur antara nilai-nilai
tradisionalisme dan semangat modernisme. Singkatnya Jepang sedang mengalami transformasi
besar-besaran dari kehidupan berbasis tradisionalisme dengan keinginan untuk
maju dari ide-ide progresif modernisme.
Dalam konteks ini figur sang Aku
yang menjadi sosok sentral menjadi suara Murakami untuk menunjukkan risiko
kebaruan yang ditawarkan paham modernisme.
Sang Aku sebagai tokoh dinarasikan
sama dengan semangat ke-aku-an modernisme yang otonom, bebas, dan merdeka. Ia
menunjukkan simbol pembebasan dari belenggu tradisi, norma-norma, dan pandangan
hidup masa lalu yang banyak membatasi ruang gerak masyarakat.
Kehidupan sang Aku jelas
memperlihatkan semangat pemberontakan terhadap itu semua, dan persis seperti
inilah risikonya. Sang Aku menjadi manusia merdeka namun sekaligus juga
kehilangan pegangan.
Itulah sebabnya, kehidupan sang Aku
ditunjukkan dengan semangat kebebasan yang meluap-luap tapi tanpa jaminan masa
depan. Toh jika ada masa depan maka itu diwujudkan dengan cara menjalani hidup
saat ini dengan segenap kebebasannya tanpa ada kekuatan lain yang mengikat.
Nezumi juga tipikal lain dari
semangat modernisme, terutama sikap anti kemapanannya. Ini ditunjukkannya
dengan pendiriannya yang sangat membenci orang kaya walaupun ia sendiri adalah
anak orang kaya. Semangat Nezumi adalah semangat generasi pasca baby boomers
yang menginginkan keterputusan kebiasaan, tradisi, dan pandangan dunia dari
generasi di atasnya.
Dengan kata lain seperti juga sosok
sang Aku, Nezumi adalah wujud kebebasan modernisme terutama dari kaum mudanya
yang hidup dengan cara berbeda dari generasi tua yang lebih patuh dan kaku
terhadap aturan moralitas entah agama maupun tradisi.
Bagaimana dengan si gadis yang
menjadi teman sang Aku? Ia, terutama saat dikisahkan mengaborsi janinnya,
adalah risiko kebebasan yang lain. Jika tindakan ini dilakukan di luar dari
konteks penceritaan barangkali akan berdampak lain.
Si gadis, yang tidak sama sekali
menunjukkan guncangan moral pasca mengaborsi, menandai tindakannya itu hanyalah
peristiwa biasa saja. Tidak ada implikasi moralitas yang mesti dipikirkan di
situ. Artinya aborsi atau jenis tindakan semacamnya sangat biasa dilakukan oleh
wanita yang hidup dengan semangat yang sama di masa itu.
Jari kelingking yang hilang dari
tubuh si Gadis menunjukkan secara tersirat eksistensi perempuan seperti
pendakuan scholar psikoanalisis dan filsuf Yunani
purba Sigmund Freud dan Aristoteles, misalnya.
Kedua pemikir ini berpandangan
perempuan merupakan makhluk tak lengkap atau seperdua manusia.
Berdasarkan asal usulnya, sebagai
eksistensi, perempuan tidak diciptakan dalam bentuk yang final dan lengkap.
Perempuan tidak sesempurna laki-laki dengan tubuh dan akal yang pasti, fix dan
sehat. Jari tangan yang cacat dari si Gadis adalah penanda metaforik yang
mencerminkan itu semua.
Pencarian Identitas
Hampir semua tokoh karangan
Murakami adalah anak muda. Dalam Dengarlah Nyanyaian Angin tokoh-tokohnya
adalah pemuda-pemuda dalam masa transisi menuju dunia dewasa.
Mereka adalah orang-orang di dunia
antara, yakni di sisi lain ada dunia generasi tua dengan sistem kehidupan yang
mengusung tradisionalisme sebagai dasar moralitasnya, dan di sisi seberang ada
dunia baru yang menjanjikan perubahan seperti yang ditawarkan ide-ide
modernisme.
Tokoh-tokoh dalam Dengarlah
Nyanyian Angin disimbolkan sebagai masa transformatif yang sedang dialami
masyarakat Jepang. Anak-anak muda dengan kata lain adalah representasi
keinginan untuk maju dan berubah namun sekaligus gamang untuk kembali kepada
pangkuan ajaran generasi tua yang dianggap kolot dan anti perubahan.
Kegamangan ini menunjukkan sifat
khas yang ditimbulkan paham modernisme yang memiliki implikasi terhadap
identitas kebudayaan Jepang.
Baik sang Aku maupun Nezumi
merupakan perlambangan dari dialektika ini. Keduanya adalah sosok simbolik
cermin masyarakat Jepang yang dilanda kegamangan atas pencarian identitas di
antara dua sumber paradigma yang saling beradu di lapangan kebudayaan Jepang.
Walaupun demikian, pencarian
identitas ini bukan berarti tidak membawa konsekuensi apa-apa, melainkan suatu
tanggungan yang mendatangkan benturan antara nilai lama dan paham baru. Efeknya
jelas kelihatan ketika kebebasan yang diadopsi tokoh si Aku dan Nezumi
merupakan jenis “kebebasan dari” dan belum menyentuh sama sekali tahap yang
disebut “kebebasan untuk”.
“Kebebasan dari” adalah semangat
yang bertolak dari tatanan sistem yang mengikat dan imperatif. Kehidupan si
Aku, dengan gaya hidup a la anak muda yang memuja kebebasan, tanpa aturan, dan
tanpa tujuan menjadi suatu model pemberontakan yang dikatakan tanggung.
Tiadanya cita-cita, tujuan, atau
harapan menandai alam kebebasan si Aku masih diliputi ruang yang masih
samar-samar. Tidak ada tanggungan moral, risiko perjuangan, maupun pengorbanan
atas idealitas masa depan menjadikan pemberontakan si Aku hanya bermain-main
tanpa pernah bertanya “kebebasan untuk” apa yang sedang diperjuangkan?
Syahdan, seperti di awal tulisan
ini, Murakami telah memenangkan perjudiannya. Buktinya, nyaris tanpa disadari
buku ini mengusung ujung cerita yang hampir tanpa klimaks. Ia mengalir begitu
saja dan tiba-tiba pembaca sudah berada di halaman terakhir, persis suara angin
yang mengalun ringan tanpa pernah dipertanyakan. Mengalir dan mengalir.
---
Telah terbit di Kalaliterasi,com