Manusia hakikatnya tidak dirancang
untuk memahami perpisahan. Itulah sebabnya setiap jalan pisah, akan begitu
menyakitkan dan hanya menyisakan kepiluan.
Apalagi kematian, manusia tidak
sanggup memahaminya selain daripada itu adalah lorong paling yatim. Kita
sendiri akan menjalaninya tanpa tahu apa-apa. Tanpa mengerti apa-apa selain
pada akhirnya hanya dengan menjalaninya kematian dapat dimengerti.
Sesungguhnya, seperti perkataan
Imam Ali, kematian ada dalam hidupmu yang ditaklukkan, dan kehidupan ada pada
kematianmu yang menaklukkan.Sungguh orang-orang berbuat kebajikan, tak
benar-benar mati.