Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Prasangka dalam Hermeneutika Gadamer

Perlu diketahui sebelumnya, prasangka dalam hermeneutika Gadamer bersifat netral sejauh itu dipahami sebagai perantara pemahaman manusia untuk memahami keadaan dan dunianya. Bahkan dalam pikiran Gadamer prasangka memiliki kedudukan yang siginifikan lantaran tidak ada pemahaman yang terlepas dari prasangka. Prasangka dalam hermeneutika Gadamer, dari sifatnya demikian adalah “kaca mata” bagi seseorang untuk mengenali dan menggali dunia kehidupannya. Secara konseptual Gadamer membagi dua jenis prasangka: pertama, prasangka yang legitim dan yang kedua, prasangka yang tidak legitim. Dua jenis prasangka ini mesti didudukkan ke dalam konsep Gadamer tentang otoritas dan tradisi. Bagi Gadamer otoritas dan tradisi adalah dua komponen prasangka. Dengan kata lain tindakan memahami, dalam hal ini prasangka, berarti tindakan yang tidak mungkin lepas dari tradisi dan otoritas yang menyertainya. Pemahaman manusia dalam memahami sesuatu selalu dipengaruhi otoritas dan tradisi tertentu. ...

Kisah Dawuk: Menggugat dengan Dongeng

Narasi Dawuk dibuka dengan gugatan dari seorang dikenal sebagai tukang kibul: Warto Kemplung. Tokoh pendongeng yang sering mangkal di warung kopi tanpa modal dan lebih mengandalkan hasil “rampasan” rokok dari orang-orang yang berhasil ia pancing untuk mendengarnya. Lalu cerita apa yang dikisahkan Warto Kemplung? Di sinilah awal mula novel ini memainkan rasa penasaran pembacanya. Tapi, pertama-tama mari kita nilai sedikit siapa Warto Kemplung mengingat narasi novel ini disanggah oleh cerita yang ia kisahkan. Warto Kemplung adalah seorang bekas TKI yang berhasil memiliki teman seorang pejabat di negeri Jiran tempatnya bekerja. Lantaran kisah-kisah perjuangan yang ia ceritakan, membuatnya dekat dengan mantan majikannya dan berhasil mendapatkan nomor pribadinya. Peristiwa ini terjadi ketika ia menjadi tukang renovasi rumah yang kebetulan adalah rumah sang pejabat. Di sela-sela istirahat Warto Kemplung sering menceritakan cerita-cerita seorang tokoh yang berasal dari negeriny...

Radix Cordix

RADIX CORDIX.  Akan lebih menyenangkan melakukan pekerjaan tetek bengek semisal menyemir sepatu, membuat kopi susu, atau melihat aneka produk di online shop walaupun sekadar cuci-cuci mata. Mengembangkan imajinasi ibarat seorang ibu pekerja di pagi hari atau membayangkan diri menjadi orang kaya yang dapat membeli segalanya, rasa-rasanya jauh lebih tidak menggelikan daripada menemukan dua orang di dunia maya berdebat saling menghujat lantaran beda keyakinan. Setiap waktu meladeni orang-orang keras kepala di dunia maya sepertinya pekerjaan yang paling tidak membahagiakan. Asu, memang! Mungkin ada faedahnya meladeni orang-orang keras kepala yang sedikit-sedikit membawa agama sampai di dunia maya. Misalnya bikin sakit hati lawan bicara. Sepertinya ada kepuasaan hakiki jika lawan bicara mati kutu tidak mampu memberikan pendapat balik. Biasanya di titik ini, perbincangan semakin tidak logis. Status saling balas membalas akhirnya menjadi lebar ke mana-mana. Eike tidak yak...