Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Literasi Desa Labbo: Dari Desa, Oleh Desa, dan Untuk Desa

Ini bocoran saja: dua hari lalu saya didadak Sulhan Yusuf agar segera meresensi buku teranyar dari salah satu desa di Bantaeng --kabupaten di Sulawesi yang mencuri perhatian kita 1 dekade belakangan--"Literasi Dari Desa Labbo". Buku kumpulan tulisan yang tempo hari sudah saya ketahui cikal bakal kedatangannya. Tapi, berhubung masih diikat kesibukan lain, saya akhirnya baru bisa menulis ini di sela-sela pertemuan akhir kelas kuliah yang saya ampu. Sembari memberikan final mahasiswa, saya mencuri waktu agar tulisan yang dibuat ini dapat rampung dan dinikmati sesuai pesanan. Bukan rahasia lagi, cara untuk mengapresiasi buku-buku yang diterbitkan orang-orang dekat atau komunitas yang sevisi, kami-kami sering saling "memesan", saling mendukung, dan juga saling menyemangati entah dengan cara apa. Resensi ini salah satu wujudnya. Saya yakin di balik terbitnya buku ini, "pesanan" adalah kekuatannya. Seperti dituliskan dari catatan penyunting, buku i...

Ahlan Wa Sahlan 2019, Berusia Panjang Dikutuk Bernasib Sial!

Cover buku Soe Hok Gie ”Zaman Peralihan”.  Gie adalah aktivis dan mahasiswa Fakultas Sastra  Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969 MEMILIKI  usia yang panjang nampaknya bisa menjadi masalah tersendiri. Pertama, sebagai sepuh, ketebalan pengalaman kehidupan yang berlapis-lapis bakal membuat kehidupan ibarat video game yang sudah tamat berkali-kali. Tidak ada tantangan. Semua kunci dan jalan-jalan rahasia tidak bakal membuat diri semringah merasakan sensasi yang ndakik-ndakik. Semua rahasia kehidupan baik yang tersembunyi di ceruk-ceruk bumi sampai yang terselip dalam ruas ruang kosong ayat-ayat kitab suci, bukan lagi hal baru. Semuanya nampak biasa saja. Sensasinya sudah aus, malah. Kedua, lantaran panjangnya usia, dan sudah kebanyakan makan asam manis kehidupan, kematian adalah satu-satunya pilihan wajar daripada ikut menyaksikan zaman kemaruk yang bedebah ini. Daripada dibuat pusing bukan lagi tujuh keliling, mungkin lebih, atau bahkan le...