Kalimat dimulai dari mata seorang penulis yang takjub, dan bukubuku jari yang gelisah. Mata, indera yang bisa menangkap bendabenda dengan jutaan partikel foton itu, adalah alat tangkap yang penting bagi seorang penulis. Mata bukan sekedar alat biologis, tapi sebuah alat epistem. Melalui mata, suatu peristiwa ditangkap sebagai datadata yang ditampung di dalam pikiran. Mata menjadi jangkar yang mengaitkan objek di luar dan pikiran manusia. Melalui mata, suatu peristiwa jadi kata. Mata seorang penulis tidak sekedar memfoto kopi peristiwa. Ketika ia melihat suatu kejadian, tugasnya bukan saja menggambarkan secara deskriptif, melainkan bergerak di sekitar setiap sudut pandang. Mata bagi penulis harus punya berjuta lensa untuk melihat lebih detail peristiwa yang dihadapinya. Dengan mata, suatu peristiwa jadi lebih transparan, suatu peristiwa disusunbangun kembali. Melalui mata suatu fenomena jadi istimewa. Mengapa istimewa? Karena mata penulis ibarat mata kecil seoran...