Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Danny, Kerja, dan Kebebasan

”KERJA bagai kuda.” Entah dari mana istilah ini berasal. Kenyataannya, suatu waktu, sambil melucu istri saya pernah melontarkannya. Satir memang, mengingat ia sering menghabiskan lebih banyak waktu bekerja di luar ketimbang saya yang lebih banyak berleha-leha di rumah. Kami berdua bukan aparatur sipil negara, tapi rasa-rasanya kami membutuhkan kepastian lebih pasti   mengenai penghasilan di akhir bulan dibanding kebanyakan pegawai negeri sipil. Bagi sepasang keluarga muda ada tiga hal pokok yang mesti diperhatikan baik-baik. Kalau perlu mesti diperjuangkan mati-matian: tempat hunian, penghasilan tetap, dan   pekerjaan yang pasti.   Ketiga kebutuhan ini saling melengkapi. Satu saja tidak dapat direalisasi, hancur berantakan keduanya. Saat menulis ini saya sedang membaca Dataran Tortilla karangan John Steinbeck. Belum selesai memang, tapi cerita Steinbeck sudah memukau saya dari awal. Dataran Tortilla, sejauh yang saya baca berkisah tentang Danny dan ket...

Dialogi Pesona Sari Diri

Judul: Pesona Sari Penulis: Sulhan Yusuf Penerbit: Liblitera Edisi: Pertama, 2019 Tebal: 530 hal ISBN: 978-602-646-23-1 --Apresiasi buku Pesona Sari Diri karangan Sulhan Yusuf ALKISAH, seorang pria tampan terpesona melihat cerminan parasnya di permukaan air. Ia lama termangu seolah-olah paras yang ia lihat tiada bandingan sebelumnya. Dalam kisah sastra Yunani klasik, cerita ini diabadikan dalam Methamorposes karangan Ovid. Diceritakan lebih jauh, Narcissus, nama pria rupawan ini, dikutuk dewa karena angkuh terhadap Echo. Ia menolak cinta Echo dan lebih memilih mencintai sosok yang ia lihat di atas permukaan air, yang tiada lain adalah dirinya sendiri. Narsisme, nama penyimpangan mental dalam psikologi diambil dari kisah Narcissus di atas. Barang siapa yang terpesona dengan dirinya sendiri, memuja-muja secara berlebihan dirinya, dikatakan mengidap narsisme. Kiwari, narsisme sangat gampang ditemui. Fenomena selfie berlebihan adalah contoh mutakhir betapa mas...

Petualangan Si Lugu dan Voltaire

Judul Buku: Candide Penulis: Voltaire Penerjemah: Ida Sundari Husen Penerbit: KPG Tahun Terbit: 2016 Cetakan ke: Pertama  ISBN: 978-602-424-160- 5 ”Untuk apa dunia ini diciptakan?” tanya Candide. ”Untuk menjengkelkan kita,” jawab Martin . CANDIDE diam-diam adalah novel yang jenaka, tapi juga dibubuhi ironi. Voltaire, penulis buku ini tentu punya maksud tertentu mengapa ia menulis dengan banyak satire di dalamnya. Cek per cek, ternyata buku ini adalah wujud lain dari pandangan filsafatnya. Dicek lagi lebih dalam, buku ini bukan menceritakan sembarang kisah. Selain menyiratkan kritikan terhadap Leibniz, Voltaire dengan gaya menulis tempo cepat tengah mendedahkan suatu pemahaman berkaitan dengan kosmologi bahwa dunia tidak seperti yang kerap diharapkan. Antara idealitas dan realitas kadang saling memunggungi, bahkan meniadakan. Candide dilihat dari satu sisi seperti kisah petualangan Don Quixote karya Miguel Cervantes. Bahkan keluguan karakter ...

Merasakan Kibasan Bertarung Dalam Sarung

Judul Buku: Bertarung Dalam Sarung Penulis: Alfian Dippahatang Penerbit: KPG Tahun Terbit: 2019 Cetakan ke: Pertama   ISBN: 978-602-481-100-6 PENDEKATAN saya dengan buku ini tidak seperti buku-buku lain. Di toko buku, saya cenderung memilih buku karena tema utamanya. Terkadang juga mencari unsur kebaruan dari buku-buku yang lebih belakangan terbit. Atau mengejar karangan-karangan dari penulis-penulis yang saya favoritkan—tapi seringkali semua itu gugur selama persediaan kantong terbatas :). Bertarung Dalam Sarung saya pilih—dari sekian banyak pilihan—bukan karena alasan-alasan di atas, walaupun ia tergolong judul baru dalam khazanah kesusastraan Tanah Air (Dari segi ini bayangkan berapa banyak judul buku baru dicetak setiap harinya?). Bertarung Dalam Sarung ditulis oleh orang yang berasal dari daerah yang sama dengan saya: Bulukumba. Walaupun nama Alfian Dippahatang sudah lebih dulu santer dikenal di jagad kepenulisan Makassar maupun nasional. Buluk...