Pk ingin pulang, dicarinya
tuhan dan dalam pencariannya ia membikin geger seantero penjuru. Setidaknya itu
yang menjadi jalan cerita dari Pk. Dari film yang dibintangi Amir Khan itu
sekali lagi menunjukan, bahwa tuhan memang adalah urusan yang bisa pelik. Tidak
saja dibangsabangsa lain, pun juga di India, Pk sepertinya ingin kembali
mengingatkan tentang urusan tuhan tidak bisa diurus dengan kepala yang kering
dan jiwa yang sarat emosi.
Itulah sebabnya, tuhan
dalam benak Pk adalah sudah mirip sesuatu yang jamak dimiliki banyak orang. Ia
menganggap tuhan bukan kepunyaan segelintir orang. Maka dicarinya tuhan ke
tiaptiap sudut, didatanginya orangorang, rumahrumah ibadah, hingga akhirnya dia
tahu rupanya tuhan bisa berbedabeda. Maka mulailah dia bersikukuh untuk mencari
tuhan yang bisa memulangkannya dari setiap tuhan yang ia temui. Gilakah ia? Pk
memang berarti gila, semua orang menganggapnya gila, tapi Pk sebagai orang yang
ingin pulang sebenarnya adalah orang yang berpikir rasional.
“Tuhan manakah yang harus
aku percayai?” Ungkapnya kepada Tapaswi, pemuka agama yang konon dapat
berkomunikasi dengan tuhan. “menurutku tuhan itu ada dua” ungkapnya lagi. Dan
dari dialog bersama Tapaswi itu Pk membuka kembali makna tuhan yang
berbeda; tuhan yang mencipta dan tuhan yang diciptakan.
Tuhan yang mencipta menurutnya adalah tuhan yang tak pernah dapat diketahui, tak dapat dijangkau. Tuhan seperti inilah yang sulit diringkus dalam bahasa yang hanif. Ibnu Arabi menyebutnya sebagai misteri dari misteri yang misteri. Ini artinya tuhan yang mencipta adalah tuhan yang dalam ungkapan ibrahim dihadapan Firaun diilustrasikan sebagai yang ada di barat maupun yang di timur.
Sementara tuhan yang
dicipta adalah tuhan yang dalam benak. Tuhan yang oleh PK disebutnya seperti
Taspawi, yakni tuhan yang berpurapura, pembohong, berpihak pada orang kaya,
pemberi harapan palsu dan mengabaikan kaum miskin. Tuhan yang demikian
disebutnya tuhan yang kembar, tuhan yang identik dengan prasangka
manusia.
Rasarasanya Pk benar,
selama ini tuhan menjadi simbol seperti yang sudah identik dengan manusia.
Hingga hidup dan menjadi tradisi dalam setiap ajaran agama. Hingga yang ada
adalah agama yang dipertuhan kekuasaan, pujapuji dan rasa yang superior. Agama
demikianlah yang barangkali selama ini kita jalani sampai sudah seperti benar
selalu. Agama yang demikianlah yang sepertinya menjadi sumber persoalan.
Sehingga film ini juga ingin menyindir; agama yang bertuhan dengan tuhan mirip
Taspawi lebih baik tanggalkan segera.
Demikianlah film ini dipuji sekaligus kontoversial. Dikatakan di mana film ini dibuat malah banyak menyinggung agamaagama. Menyinggungkah film ini? Tetapi film yang dikatakan kontroversial di india itu memang memantik keyakinan kita yang antik. Rasarasanya wajar jika india bisa melahirkan karya film yang demikian. Sebab India adalah bangsa yang terlahir dari pertikaian atas agama. Dari sejarahnya kita tahu, tanah bekas koloni inggris itu akhirnya harus pecah akibat sentimen agama; India dan Pakistan. Dan dalam arti yang kritis film ini juga sebagai kritik, yakni agama bukan saja soal iman yang dibatasi rumah ibadah, tetapi juga soal manusia yang tak berumah.