Tempo
hari saya bikin akun twitter baru. Maksudnya akun lama yang diaktifkan kembali.
Entah mengapa tibatiba saya ingin main twitter. Kalau dilihat waktunya, twitter
saya di buat tahun 2013. Tahun itu saya resmi jadi netizen twitter. Namun,
karena saat itu menganggap twitter ribet, saya urung membukanya. Sebabnya
sederhana belaka, saya tak paham istilahistilah yang dipakai twitter.
Kala
itu membuat twitter hanya untuk mencari wadah agar tulisan diblog bisa
diposting. Rencananya selain facebook, twitter akan saya gunakan untuk
mengupload tulisan. Namun sayang, karena jarang dibuka, akhirnya tanpa
sepengetahuan, akun saya ditangguhkan.
Itu
saya tahu ketika ingin memposting tulisan. Tibatiba akun sulit ditembus. Pikir
saya barangkali pasword yang saya lupa. Setelah dicoba ulangulang malah tidak
mau. Akhirnya jalan lain saya tempuh. Lewat mesin pencari, saya buka jejak
rekaman akun saya. Ketika masuk dan loading, malah di situ ditulis akun saya di
tangguhkan.
Berbagai hal dilakukan
agar akun saya dapat aktif kembali. Mulai dari searching bagaimana cara membuka
akun twitter yang terblokir, sampai mencoba kembali berbagai kata yang sering
dijadikan pasword. Dicoba berkalikali tidak pernah berhasil. Sampai akhirnya
saya malas mengurusinya.
Bertahuntahun
saya tinggalkan twitter dan lebih suka main facebook. Main fb itupun hanya
sekedar melihatlihat perkembangan status orangorang. Terkadang malah jalanjalan
ke dinding orangorang yang menarik perhatian. Selebihnya hanya sekedar upload
tulisan via blog.
Jadi
nyaris hampir jejak rekam fb hanya memuat tulisantulisan blog. Saya bisa dikata
orang yang jarang memuat status. Pikir saya tak ada menariknya bikin status
kalau hanya sekedar hanya ingin mendapatkan komentar. Toh kalau iya, saya ingin
komentar yang ada tentang tulisantulisan yang diupload.
Saya
agak lupa kapan saya membuat akun facebook. Sebab memang bukan saya yang
membuatnya. Saat itu belum ada kemauan seperti kebanyakan orang yang ramai
gegara booming fb. Tapi entah mengapa seorang teman membuatkan saya akun.
Katanya biar tidak ketinggalan jaman. Sejak saat itu akhirnya saya punya akun
baru. Sekiranya itu terjadi antara 2007 atau 2008.
Ketika
mengoperasikan fb tak ada kesulitan menggunakannya. fb ternyata mudah
digunakan. Barangkali tampilannya yang membuat begitu. Saat itu saya juga baru
tahu bahwa fb prinsipnya jejaring pertemanan. Dan sewaktuwaktu kita bisa
mengungkapkan apa yang dipikir dan dirasakan dalam kolom status.
Karena
situs jejaring pertemanan, saya juga mulai mencari mukamuka yang saya kenali.
Kalau ada yang dikenali tidak pikir panjang langsung saya ajak berteman. Kadang
juga dari nama yang saya ketahui membuat aktivitas itu semakin gampang. Saya
tinggal klik dan menunggu dikonfirm. Begitu seterusnya sampai saya capek
sendiri.
Semenjak
dibuat, akun fb saya sudah punya lebih seribuan teman. Entah teman yang
betulbetul teman atau hanya sekedar kenal tampang. Bahkan ada yang semula bukan
teman, tapi karena sering mengomentari akhirnya jadi teman. Bahkan tibatiba
diajak teman begitu saja. Kalau kenal saya konfirmasi, kalau tidak saya biarkan.
Sampai
sekarang ada orangorang yang tidak saya konfimasi. Mereka entah mengapa
mengajak saya berteman. Mungkin pernah melihat atau merasa pernah terlibat
dalam satu momen dengan saya. Entahlah. Yang pasti adaada saja yang nangkring
di daftar tunggu pertemanan.
Saya
bukan sombong, tapi pilihpilih teman. Jaman sekarang yang serba transparan saya
harus berhatihati pilih teman. Apalagi banyak teman yang anehaneh. Kadang
adaada saja yang diposting. Bahkan bawabawa iman segala. Pusing saya.
Yang
buat heran, grup yang “sejuta” jumlahnya. Sedikitsedikit grup. Sebentarsebentar
grup. Lagilagi grup. Memangya grup bisa bikin bahagia? Justru bikin jengkel.
Sedikitsedikit masuk notifikasi yang tidak jelas. Apalagi yang muat situs
“tantetante.”
Saya
heran saja grup yang segudang itu. Tidak tahu apa manfaatnya. Seakanakan
bergabung di grup sudah bisa bikin sesuatu. Orang bikin grup kan dasarnya punya
tujuan. Ada maksud. Tapi kalau hanya kumpulkumpul teman buat apa?
Sekarang
akun twitter saya telah aktif kembali. Agak kecewa juga setelah sekian lama
baru dipulihkan. Sebabnya saya hanya punya sedikit followers. Kata teman
twitter beda dengan facebook. Kalau twitter agak susah dapat followers. Kita
harus aktif ngetwitt, kalau tidak sepi pengunjung. Apalagi kalau dilihatlihat
hanya orangorang “tertentu” yang main twitter. Makanya agak susah mendapatkan
followers.
Baiklah
mudahmudahan twitter senyaman facebook kala dimainkan. Saat ini saya masih
cobacoba mengetahui cara tepat menggunakannya. Berusaha mengikuti kebiasaan
orangorang bermain twitter. Juga agar dapat memiliki teman di sana. Apalagi
kebiasaan posting tulisan saya. Mudahmudahan selancar facebook. Cao.