Bagaimana saya harus
memulai tulisan ini? Sebab kebiasan ini adalah hal yang baru bagi saya. Ini
adalah hari kedua di mana kemarin dengan tibatiba saya berniat untuk
menyisihkan waktu demi catatan atas apa yang saya alami seharian. Barangkali
akan terdengar klise bagaimana aktifitas semacam ini akan saya pertahankan
sampai seterusnya. Tetapi ada satu hal yang membuat saya terdorong untuk
melakukannya, yakni dengan aktifitas ini, saya dapat terus menulis. Selain itu,
dengan melalui catatan seperti ini saya dapat merangkum dan menjaga ingatan
saya.
Tak banyak yang dapat saya tuliskan di sini, barangkali
hanya menyangkut situasi intelektualisme mahasiswa yang menjadi hal dalam
catatan kedua ini.
Banyak hal yang harus dibenahi untuk menemukan situasi ideal kemahasiswaan saat ini. Setidaknya forum diskusi yang aktif dengan pokokpokok bicara yang memungkinkan lahirnya perspektif yang jernih. Atau dinamika keilmuan yang terpancar dari semangat intelektual mahasiswa. Tetapi itu hal yang langka untuk saat sekarang, sebab kebanyakan mahasiswa sekarang tidak dididik untuk dapat berpikir dan berjiwa besar. Juga tidak didukung dengan sistem akademik yang menumbuhkan semangat pencaharian atas ilmu yang maha dahsyat. Dan yang utama adalah tenaga pengajar yang minim perkembangan.
Atas itulah saya berpikir butuh banyak perubahan yang
mesti dilakukan, salah satunya adalah hasrat untuk belajar bagi mahasiswa
sekarang.
Saya sudahi dulu catatan saya. Saya terlalu lelah untuk
meneruskan tulisan ini.