Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Membela Suara Meiliana

Erich Pinchas Fromm.  Seorang Psikolog sosial,  psikoanalis, sosiolog, dan filsuf berkebangsaan Jerman.  Fromm  dikenal dengan pandangan Psikologi humanistiknya Malangnya, becermin dari kasus ibu Meiliana, wanita asal Tanjung Balai, Sumut yang dihukum 18 bulan bui karena mengeluhkan volume azan di masjid, jangan-jangan religiusitas yang kita perjuangkan selama ini adalah jenis religiusitas yang angkuh. Namun juga sekaligus ringkih. Religiusitas yang angkuh, entah bagaimana caranya, seolah-olah melenyapkan suatu ciri yang sudah menjadi tulang sumsum bangsa kita: kepedulian. Dulu kepedulian itu senantiasa dipegang sama-sama, dipikul  di atas pundak bersama yang kiwari sudah kedengaran klise: tenggang rasa. Tapi, kini semuanya kian menegang. Semua dimulai dari suatu keyakinan yang monolitik. Suatu jenis pandangan agama yang berdiri di atas menara-menara gading dan bukan didudukkan di dalam rumah-rumah sesama. Sudah merupakan hukumnya...

Merdeka dari Kebencian

Mohammad Natsir. Pemikir dan Pendiri Masyumi Perdana Menteri dalam pemerintahan Soekarno pada 1950.  Perselisihannya dengan Soekarno mengenai Islam dan Sekulerisme  masih sering mewarnai pembicaraan ideologi saat ini Akhir Desember 2015, BBC melaporkan, di tahun yang sama adalah tahun kebencian bagi Inggris. 2015: The Year that Angry Won The Internet, begitu bunyi judulnya . Laporan itu merujuk data-data  yang dikeluarkan Demos, suatu lembaga think tank di Inggris yang merata-ratakan 480 ribu pesan berisi kebencian ras di tweet-kan melalui Twitter tiap bulan pada tahun 2015. Jika beradasarkan hitungan Demos, di Inggris, dalam satu tahun rata-rat ada 5.760.000 ujaran kebencian beredar melalui Twitter. Hitung-hitungan ini akan jauh lebih besar kalau mengikutkan platform media sosial lain dan arus penyebarannya. Tidak bisa dibayangkan betapa besarnya arus kebencian yang malangmelintang dari hari ke hari melalui dunia maya. Masih mengacu BBC, api pemic...

Pad Man: Melawan Kemiskinan dengan Pembalut

Data Film: Sutradara : R. Balki Genre : Biografi, drama, komedi Cast : Akshay Kumar, Sonam Kapoor, Radhika Apte Durasi : 140 menit Tahun rilis : 2018 Studio : Grazing Goat Pictures Rating : 8.2/10 (IMDb), 100% (Rotten Tomatoes) LAKSHMIKANT Chauhan dilanda kegalauan setiap istrinya memasuki masa haid. Gayatri, Istrinya, lebih memilih memakai kain lap sebagai pembalut. Kegalauan Lakshmi semakin menjadi-jadi lantaran setiap kali haid, setiap itu pula istrinya menggunakan kain yang sama sebagai penggantinya. Hingga suatu hari, dengan uang pinjaman, Lakshmi membelikan pembalut untuk istrinya. Bukannya berterima kasih, lantaran mahal, Gayatri malah menolak pembalut pemberian suaminya. Didorong kegundahan melihat polah istrinya dan kehidupan yang dililit kemiskinan, Lakshmi bereksperimen membuat pembalut dari mesin sederhana yang diciptakannya sendiri. Setelah melalui beberapa percobaan Lakshmi kembali membujuk istrinya menggunakan pembalut buatannya. Tidak didu...