awas, kamar mandimu!!


Kau tahu kawan, tempat yang paling mengerikan itu ternyata kamar mandi. Ya, kamar mandi. Sudut kecil yang jarang terurus. Karena sering diabaikan, makanya jadi tempat paling membahayakan. Itu saya tahu ketika baru saja menurunkan jangkar di kamar mandi teman saya. Sorry, bukan punya teman saya, tepatnya kamar mandi sejuta umat; rumah kos.

Seperti Descartes, di tempat kutu kumpret itu, saya menemukan terang kesadaran yang jelassejelasnya, yakni nyawa bisa hilang tibatiba di dalam kamar mandi. Kenapa bisa? Kawan, sini saya beri tahu. Di kamar mandi, terutama kamar mandi sejuta umat, bekas sabun bisa menjadi sebab dominan kematian seseorang. Efeknya hampir sama dengan racun yang dimasukkan ke dalam tubuh Munir oleh Pollycarpus. Musababnya sederhana, yakni karena dia licin. Maksudnya?

Oke. Baiklah sepertinya saya harus menjelaskan secara kronologis. Perhatikan baikbaik kawan. Siap. Mari mulai. Kapan kalian sering mengunjungi lubang abadi di closet itu? Di waktu pagi? Saat kalian bangun setelah bermimpi bertemu bidadari? Atau saat menghabiskan satu aliran air sungai gangga? Atau saat menjelang tidur malam? Ketika mata sudah beratberatnya? Atau.. Akh saya pikir hampir di tiap saat kita masuk berziarah ke dalam kamar mandi. Nah kalian tahu kawan, di saat itulah nyawa kalian jadi taruhannya. Sudah mulai paham?

Begini. Kita pelanpelan membahasnya. Nah ketika kamu masuk di dalam kamar mandi, entah karena ingin berak atau mandi besar, sabun adalah benda paling penting di dalam kamar mandi. Sabun, kamu tahu, benda yang hampir semuanya berbahan lilin itu sangat peka dengan air. Bahkan penggunaannya diwajibkan menggunakan air. Jadi bukan sunnah. Artinya kamu tidak bisa memilih untuk tidak menggunakan air di saat memakai sabun. Orang gila namanya itu, menggosokan sabun tanpa air. Nah, karena air inilah sabun menjadi berbahaya. Sudah paham?

Sepertinya saya harus bersabar. Tidak apaapa saya masih punya banyak waktu. Jadi sabun yang habis terpakai sudah takdirnya meninggalkan bekas yang mendalam di lantai kamar mandi. Ini terjadi karena sabun memang memiliki zat kimia yang tidak mudah hilang begitu saja. Zat kimia inilah unsurunsur yang setiap saat menjadi ancaman bagi kamu pengguna kamar mandi. Apalagi kalau kamar mandi yang digunakan sangat jarang dibersihkan. Sudah berapa banyak timbunan lilin yang melekat begitu saja di atas lantai.

Bagaimana sudah mulai jelas kan? Ya, betul sekali. Kamu bisa terpeleset jika tak kokoh menginjakkan kaki di atas lantai. Parahnya kalau itu tidak dibarengi dengan daya cengkram yang kuat kepada sesuatu. Maksud saya tangan anda yang tidak memiliki pegangan hidup. Perlu dipahami, ini pegangan hidup yang berarti sebenarbenarnya pegangan hidup. Arti harfiahnya kawan. Kalau sudah begitu banyak kemungkinan yang akan terjadi. Kamu bisa terpeleset dan langsung jatuh, atau jatuh terpeleset langsung mati. Kalian tahu kan bedanya. Yang kedua itu nyawa langsung terbang melalui atap bocor di atas kamar mandi anda.

Itu baru sabun kawan. Kamu tahu kan kalau di kamar mandi sabun bukanlah satusatunya benda penting. Maksud saya sabun itu mirip konsep nilai tukar dalam ekopol marxisme. Dia memiliki hubungan dalam satu proses jejaring. Sabun memiliki hubungan bendabenda yang terkait di dalam kamar mandi. Di situ ada shampo, pasta gigi, pencuci muka, deodorant, bahkan sabun cuci juga ada. Dengan bendabenda lainnya, terjadi kontadiksi internal secara dialektis yang menyebabkan lantai menjadi licin.

Kalau sudah begitu, lantai tempat semua dialektika itu terjadi akan menjadi super licin. Lantai akan semakin beresiko menyabung nyawa kamu kawan. Karena itu hatihatilah melangkah di dalam kamar mandi. Paling banter akan nginap tiga hari di rumah sakit akibat kepala yang bocor. Kan lucu kalau ada dua hal yang bocor. Cukup atap seng kamu saja kawan. Tapi kalau teledor, justru bukan rumah sakit, malah kamu akan berhenti di dalam peti mati. Sial kan.

Banyak orangorang menyelamatkan nyawanya di kamar mandi dengan menggunakan sendal jepit. Bagi mereka selain menghindarkan dari terpeleset, juga dipandang bersih. Saya tidak tahu peradaban mana yang memulai menggunakan sendal di kamar mandi. Hanya saja sepertinya itu efektif menyelamatkan populasi penduduk akibat kematian siasia di dalam kamar mandi.

Tapi harus diingat. Sendal justru juga bisa menjadi benda yang mematikan setelah pelbagai bendabenda seperti sabun dan keluarganya. Sederhana belaka musababnya, yakni bagian bawah sendal yang sudah aus. Kamu tahu kan yang saya maksud? Itu loh bagian bawah sendal yang bergerigi. Kalau bagian itu sudah semulus pipi Dian Sastro, saran saya gantilah dengan yang baru. Jangan sampai karena Dian Sastro kamu jadi mati kejedot sudut bak mandi. Mengerikan.

Makanya rajinrajinlah membersihkan kamar mandimu bung! Kalau perlu sikat sampai kerakkeraknya terangkat. Jangan sampai mirip kamar mandi teman kos saya itu. Masya allah, lantainya itu, bahkan sudah berlumut. Licinnya bukan main. Saya selalu diingatkan kematian kalau masuk di dalamnya. Salah sedikit bisa gawat, nyawa tebusannya. Makanya di situ perjuangan saya kalau masuk hanya untuk berdiri dengan sigap susahnya bukan main. Betulbetul perjuangan.

Itulah mengapa kalau di rumah, mamak panglima besar tak bosanbosan memberikan instruksi kenegaraan; jangan lupa kamar mandi seringsering dibersihkan. Kalau tidak, kamu tahu kan kawan, bagaimana seorang panglima besar marah. Ahok saja yang mukanya oriental begitu bukan main kejam kalau marah, apalagi muka mamak yang asli orang bugis itu. Jangan sampai deh.

Kemudian yang terakhir, orang bisa saja mati begitu saja di kamar mandi karena memang sudah suratan takdir. Kalau yang ini biar bagaimana pun cara untuk menghindarinya tetap saja akan terjadi. Yang namanya takdir ya begitu. Yang penting jangan sampai itu terjadi di saat kamu lagi jongkok buang air besar, kan tidak lucu? Makanya berdoalah jika masuk ke dalam kamar mandi. Mudahmudahan takdirnya berubah. Begitu.

Bagaimana kawan, kamu masih disitu? Kamu tidak sedang di dalam kamar mandi kan? Sudah paham? Alhamdulillah. Saya kira belum pahampaham juga. Baiklah kalau begitu. Oh iya, tadi kan saya bilang kalau barusan dari kamar mandi sejuta umat, melihatnya saya teringat nasib kamar mandi di rumah saya sekarang. Apalagi panglima besar mamak, tidak mungkin dia yang jongkok membersihkan kamar mandi di rumah sekarang. Bisa kualat saya. Makanya sayangi mamakmu kawan. Minimal kamar mandimu Bung! I love you mom.