Di kotakota besar, jalan raya adalah tempat perebutan dan penaklukan. Di jalan raya, orangorang dari beragam profesi berjibaku; polisi, pengendara kendaraan, anak jalanan, penjual koran, pengamen, supir angkutan, pedagang asongan, pengedar brosur, para demonstran, pejalan kaki dsb., menggunakan jalan raya dengan beragam kepentingan. Polisi misalnya, sebagai representasi hukum harus hadir di jalan raya dengan maksud mengatur ketertiban umum. Para pengamen memanfaatkan setiap perempatan trafic light untuk mendulang untung. Para pengendara apalagi, adalah orangorang yang paling berhasrat menguasai jalan dengan dalih efisiensi waktu. Begitu juga mahasiswamahasiswa demonstran, memandang jalan raya sebagai ruang publik yang paling mungkin digunakan di dalam sistem demokrasi yang mandeg. Singkatnya, jalan raya adalah ruang publik tempat kontestasi dari beragam kepentingan dan perebutan berlangsung. Sejarah jalan raya barangkali sepurba peradaban manu...