Jejak Dunia yang Retak, Buku Kritis ala Mahasiswa UNM


PROFESI-UNM.ORG - “Aku telah menemukannya. Ya, aku telah menemukannya. Di sini, bahwa dunia hanya mimpi-mimpi belaka.” Itulah salah satu potongan bait musikalisasi puisi yang dibawakan Teater Complen Bantaeng saat jadi pembuka acara launching dan bedah buku “Jejak Dunia yang Retak” di Aula Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (10/9/2012) malam.

Jejak Dunia yang Retak adalah sebuah buku karya penulis-penulis muda UNM, Asran Salam (mahasiswa FIP), Bahrul Amsal (mahasiswa FIS), Muchniar AZ (Mahasiswa FMIPA), Mustaqim (mahasiswa PPs UNM). Buku yang mengurai sisi lain kehidupan umat manusia beserta interaksinya ini dikupas tuntas oleh Sulhan Yusuf (Penggiat Literasi Sulsel), Sabara ( Editor, Litbang Depag Intim) dan Syafiuddin Al Mughny. (PR III UVRI Makassar).

Syaifuddin pada kesempatannya itu mengulas, Jejak Dunia yang retak lahir dengan mencoba memberikan gambaran manusia dan dunia saat ini. Lebih lanjut, ia menguraikan buku ini penuh dengan kritikan tajam dari para penulis muda. “Mengingatkan saya tetang post-modernisme. Banyak negara termasuk negeri ini, bukan hanya retak tapi sudah berkeping-keping,” ungkap Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Veteran RI (UVRI) Makassar ini.

Sementara itu, Sulhan Yusuf mengatakan, penulis mengangkat sesuatu yang remeh menjadi tulisan yang unik dengan penuh kritikan. “Teman-teman ini mengajak kita untuk ikut resah melihat dunia saat ini,” beber penggiat literasi Sulawesi Selatan ini. (*)

*Reporter: Khaerul Mustaan